Jakarta, tvOnenews.com - Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Ambon, Maluku, mencatat nilai ekspor komoditas ikan kerapu Maluku tembus Rp48 miliar pada semester I-2024.
"Nilai tersebut diperoleh dari ekspor sebanyak 200.008 ekor kerapu sepanjang tujuh bulan terakhir," ujar Kepala BPPMHKP Ambon Hatta Arisandi, di Ambon, Senin (5/8/2024).
Hatta mengatakan bahwa nilai ekspor komoditas tersebut meningkat 67 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, yakni sebesar Rp29 miliar atau jika dihitung jumlah per ekor sebanyak 121.811 ekor kerapu.
"Hong Kong, Singapura, dan Malaysia menjadi negara pengimpor terbesar hasil perikanan hidup Maluku, ikan kerapu hidup jadi salah satu yang paling diminati," katanya.
Hatta mengungkapkan selain komoditas kerapu, untuk perikanan hidup beberapa komoditas lainnya, seperti kepiting, wrasse dan kaci-kaci juga menjadi penyumbang nilai ekspor besar bagi Maluku.
Menurutnya, hal tersebut tak terlepas dari upaya pihaknya terkait langkah-langkah meningkatkan pelayanan serta sinergi dengan lembaga terkait.
"Ekspor komoditas perikanan dari Maluku tidak terlepas dari kerja keras dan komitmen seluruh elemen BPPMHKP Ambon dan instansi terkait seperti Bea Cukai Ambon, Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku untuk memastikan kemudahan dalam proses perizinan dan Pelayanan ekspor dari Maluku," katanya menjelaskan.
Karena itu untuk percepatan pelayanan ekspor, BPPMHKP Ambon memiliki inovasi layanan publik, di antaranya yaitu program jemput bola langsung kepada pelaku usaha melalui tim reaksi cepat Tatihu.
Kemudian layanan sertifikasi ekspor 24 Jam dan Sistem Layanan Cepat Virtual (Silapatua) yang mampu menjangkau seluruh kabupaten dan kota di Maluku untuk kegiatan sertifikasi penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT)/HACCP dan penerapan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB). (ant/aag)
Load more