Jakarta, tvOnenews.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri baru baru ini menangkap tiga teroris jaringan Daulah Islamiyah pendukung ISIS di Kota Batu, Malang, Jawa Timur dan Jakarta Barat.
Namun begitu, Juru Bicara Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengklaim bahwa tak ada peningkatan eskalasi ancaman teror jelang perayaan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024.
"Sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman (teror) sampai dengan peringatan 17 Agustus," kata Aswin, Kamis (8/8/2024).
Aswin menuturkan, pengungkapan kasus teroris yang baru dilakukan pihaknya ktu tidak ada kaitannya sama sekali dengan menjelang perayaan hari kemerdekaan Indonesia.
Ia menegaskan, tiga teroris yang baru-baru ditangkap dikategorikan teradikalisasi secara sendiri atau self radicalize.
"Dan dua penangkapan ini tidak terkait dengan event atau peristiwa nasional yang terjadi. Murni karena mereka memang dititik dimana kita harus lakukan penangakapan pencegahan sebelum serangan itu terjadi. Jadi yang jelas sebenarnya tidak ada istilah menjelang 17 Agustus atau jelang tahun baru nanti," paparnya.
Aswin menambahkan, pihaknya bakal terus maksimal dalam memprofiling para pelaku terduga teror guna membuat keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Densus 88 itu twenty four seven 24 jam sehari 7 hari seminggu semua aktivitas yang berkaitan dengan aspek ancaman teror itu pasti kita akan lakukan tindakan," katanya lagi.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap dua tersangka terorisme berinisial RJ dan AM di wilayah Jakarta Barat pada 31 Juli 2024.
Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar mengungkapkan bahwa keduanya terafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Hal itu terbukti dari adanya unggahan narasi dukungan dan propaganda terhadap ISIS di media sosial yang dimiliki.
“Dengan cara mengunggah narasi-narasi dukungan dan propaganda terhadap ISIS di sosial media yang mereka miliki. Kemudian diketahui pula yang bersangkutan mengibarkan bendera ISIS sembari memegang senjata disertai dengan statemen atau ajakan untuk mendukung keberadaan Daulah Islamiyah atau ISIS,” kata Aswin di Mabes Polri, Rabu (7/8/2024).
Aswin menjelaskan, berdasarkan penyidikan kedua pelaku tersebut telah merakit bahan peledak. Namun, bahan peledak itu saat ini sudah diamankan.
“Berdasarkan penyidikan yang dilakukan, kita ketahui dua orang ini telah merakit pula bahan peledak yang sudah diamankan penyidik Densus 88,” ungkapnya.
Dari hasil penangkapan tersebut, Aswin menambahkan, Densus 88 menyita sejumlah senjata tajam, bahan kimia hingga atribut terkait ISIS.
Seorang pelajar berinisial HOK di Batu, Malang, Jawa Timur ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri lantaran diduga termasuk dalam jaringan teroris.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa HOK dibekuk saat hendak melakukan penyerangan dengan bahan peledak.
"Pada hari Rabu tanggal 31 Juli 2024 pukul 19.15 WIB, telah diamankan satu tersangka yakni HOK di Jalan Langsep, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Malang, Jawa Timur," kata Trunoyudo, Kamis (1/8/2024).
Ia menyebut bahwa berdasar hasil pemeriksaan, HOK ternyata ingin meledakan bom bunuh diri.
"Tersangka berdasarkan hasil penyelidikan diketahui berencana melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak jenis TATP (Triaceton Triperoxide)," ujar dia. (rpi/raa)
Load more