Jakarta, tvOnenews.com - Masih ingat sosok ohanes Gama Marchal Lau alias Joni (19), pemanjat tiang bendera merah putih saat upacara Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2018 silam.
Kini, dia jadi perbincangan publik hingga netizen di media sosial. Pasalnya, video Joni tentang lika-liku kisahnya tesa TNI dan tagih janji Presiden Jokowi untuk meloloskan dirinya jadi anggota TNI, telah vial.
Diketahui, Bocah yang sempat viral usai memperbaiki tali pengikat bendera merah putih saat upacara HUT ke-73 RI pada 2018 silam itu kini telah dewasa.
Di mana usai, selesaikan SMA Negeri 1 Atambua tahun 2024, Joni langsung ikuti tes masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
Akan tetapi, ironinya, harapannya untuk menjadi anggota TNI itu pupus.
Karena tak lulus TNI, dirinya pun merekam keluhannya yang membuatnya viral.
Dalam videonya, dirinya menagih mengeluh tidak lulus seleksi TNI AD dan menagih janji Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini lantaran, pada saat tujuh tahun silam, Joni pernah dijanjikan Jokowi masuk TNI lewat Jalur Khusus.
Joni ceritakan, bahwa dirinya gagal menjadi anggota TNI setelah tidak lolos tes.
Joni tak lolos karena tidak memenuhi syarat tinggi badan. Sebab, Joni memiliki tinggi 155 cm sedangkan syaratnya minimal 163 cm.
"Saya telah mempersiapkan diri dengan baik dan selalu mengikuti arahan dari para anggota TNI yang mendampingi saya, namun saya masih dinyatakan gagal," ceritanya kepada awak media, seperti dikutip dari berbagai sumber, Rabu (7/8/2024).
Lanjutnya mengatakan, meskipun gagal, dirinya tidak putus asa.
"Saya akan terus berusaha sehingga cita-cita saya bisa tercapai untuk menjadi TNI," beber Joni.
Menyikapi hal itu, Kerabat Joni, Junina X Martin, menagih janji manis Presiden Jokowi.
Keluarga berharap Joni kembali diberikan kesempatan.
"Kami keluarga merasa kecewa ketika mendengar Joni tidak lolos seleksi TNI."
"Selama sekolah Joni sudah dijanjikan untuk masuk TNI. Kami hanya berharap agar Joni bisa diterima sesuai dengan janji Bapak Presiden dan Panglima TNI," lanjutnya mengatakan.
Buntut vidoenya viral di media sosial, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IX/Udayana, Kolonel Infantri Agung Udayana, buka suara.
Ia memastikan Joni akan kembali mengikuti tes ulang.
"Iya benar, kemarin setelah kita dapat informasi itu, kita langsung laporkan ke Mabes AD, akhirnya diberikan kesempatan lagi untuk tes," ujar Agung, Selasa (6/8/2024).
Bahkan dia menyampaikan, pertimbangan adanya tes ulang karena Joni pernah mendapatkan penghargaan dari Panglima TNI.
Kala itu, jabatan teringgi di TNI diemban oleh Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto.
"Nanti akan kita gali apakah ada potensi-potensi yang lebih di bidang lainnya," beber Agung.
- Mensesneg Ikut Berkomentar soal Joni
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengaku akan mengecek soal kabar tidak lulusnya Joni seleksi masuk TNI AD.
Meski begitu, Pratikno menyebut masuk TNI akan melalui proses dan terdapat parameter.
"Ya mungkin kan ada parameter juga ya, saya enggak tahu. Tapi kami akan cek. Tentu saja kan ada proses seleksi," kata Pratikno.
Kemudian, Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, membenarkan Joni tak lolos tes yang berlangsung di Kota Kupang.
Hal itu dikarenakan tinggi badan Joni tidak memenuhi syarat.
Meski begitu, piagam penghargaan yang diperoleh Joni pada 2018 menjadi salah satu bahan pertimbangan sehingga Joni tetap mengikuti tes.
Mabes TNI AD akan memberikan kesempatan kedua bagi Joni dengan melihat potensi yang dimiliki.
Sejumlah tes yang akan dijalani seperti tes kesehatan, postur, jasmani dan akademik hingga psikotes.
Meski tinggi badan Joni tak memenuhi syarat, dapat ditutupi dengan kelebihan dan potensi lain. (aag)
Load more