"Saya sempat berobat ke dokter di Gunungpati. Namun, tidak diberi obat," jelasnya.
Selain itu, Nuryanto berdalih tidak memiliki uang untuk membeli daging sapi atau ayam ketika ingin konsumsi daging.
Meski memiliki 5 kamar kos, namun usaha kos-kosan miliknya dipatok harga sangat murah untuk ukuran di Kota Semarang yakni Rp.500 ribu pertiga bulan karena kawasan kosnya rawan banjir.
"Ya tidak ada uang karena usaha kos sangat murah," terangnya.
Di samping itu, Nuryanto mengatakan jika kucing yang ia makan itu adalah hewan yang berkeliaran di sekitar rumahnya. Kucing yang diambil kemudian diolah menjadi masakan.
"Masaknya tinggal direbus pakai penanak nasi. Satu ekor kucing bisa habis tiga hari. Soal rasa dagingnya enak," bebernya.
Sementara, Kanit Tipidter Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Johan Widodo mengatakan, dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti di antaranya sebilah celurit untuk memukul kucing, pisau untuk potong daging kucing, korek api untuk membakar bulu-bulu kucing, dan talenan untuk alas potong daging.
Load more