Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah anggota Dewan Syura PKB dari Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Wilayah di Jawa Barat mendatangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Kedatangan para kader PKB ke PBNU ini untuk mengadukan bahwa dewan syura kini cenderung tak memiliki peran lebih di PKB.
Ketua LTN PBNU Ishaq Zubaedi Raqib mengatakan bahwa sejumlah tokoh anggota dewan syura dari PKB itu datang tidak diundang, tetapi berdasarkan inisiatif mereka sendiri untuk membantu tim di PBNU dalam memperkaya keterangan dan kesaksian terkait dengan permasalahan PBNU dan PKB.
"Untuk membuat laporan tim, untuk menentukan pleno itu lebih utuh lebih sempurna dan disampaikan kepada PBNU," kata Ishaq usai menerima kunjungan dari para anggota dewan syura PKB.
Sejumlah anggota dewan syura yang hadir itu, di antaranya Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Jawa Barat Hafid Sutansah, Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Cirebon Luthfi Andalusie, dan Wakil Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Karawang.
Keluhan terkait posisi dewan syura di PKB itu disampaikan Luthfi Andalusie. Menurutnya, peranan dari dewan syura semakin hari semakin tidak jelas, bahkan kini dianggap tempat pembuangan.
"Kalau dibuang tidak bisa, akhirnya ditempatkan di tempat yang kelihatannya tempat baik, tetapi fungsinya tidak ada. Nama ada tapi fungsi tidak ada," kata Luthfi.
Dia pun mengatakan bahwa para dewan syura PKB di wilayah-wilayah lainnya pun merasakan hal yang sama terkait peranan.
Padahal, kata dia, dulu dewan syura memiliki peran yang penting dan mengambil kebijakan.
"Agak tidak nyaman juga antara pengurus DPC PKB, baik juga dari jajaran syura dan pengurus seolah ada sekat," kata dia.
Sementara itu, Hafid mengatakan bahwa dirinya tergugah untuk bisa mengadu ke PBNU yang ia anggap sebagai orang tua daripada PKB. Menurutnya PBNU merupakan organisasi yang melahirkan PKB.
Dia juga mengatakan bahwa dirinya sepakat dengan apa yang dilakukan oleh Mantan Sekretaris Jenderal PKB Lukman Edy.
Menurutnya tujuan dirinya hadir ke PBNU tak lain karena menyayangi PKB sebagai anggota.
"Kita hormati orang tua kita PBNU, yang sudah sepantasnya kita hormati, apapun yang difatwakan, apa yang diperintahkan," kata Hafid.
Sebelumnya, PBNU telah membentuk tim lima atau pansus yang bertujuan untuk merebut PKB agar kembali kepada ideologi awalnya.
Hal tersebut dilakukan lantaran elit PBNU melihat PKB tidak lagi berada dalam jalur ideologi NU dan hanya dikuasai oleh Muhaimin Iskandar serta kroni-kroninya saja.
Pembentukan pansus ini akan menyerupai tim yang awalnya melahirkan PKB di masa lalu.
Pansus ini pun dipastikan akan bekerja secara efektif ketika mendapatkan persetujuan dari Rais Aam K.H. Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf.(ant)
Load more