Jakarta, tvOnenews.com - Pakar Ekonomi Bisnis, Abdul Hamid Paddu mengungkapkan bahwa Pertamina harus menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax.
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas) itu hal tersebut perlu dilakukan agar Pertamina tidak mengalami kerugian.
“Dalam kondisi harga minyak berfluktuasi serta nilai tukar mata uang yang tertekan seperti sekarang, mau tidak mau Pertamina harus menyesuaikan harga Pertamax agar tidak merugi,” ungkap Hamid kepada awak media, Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Selain menjalankan amanat negara selaku BUMN, Hamid menyampaikan Pertamina sebagai sebuah perusahaan juga memiliki kewajiban mendapatkan keuntungan dan menjaga agar keuangannya tetap stabil.
"Pertamina harus menyelamatkan juga korporasinya untuk negara. Kalau (Pertamax) tidak dinaikkan, bisa berdampak serius pada keuangan BUMN tersebut,” ujarnya.
Hamid menuturkan pengelolaan BBM non subsidi seperti Pertamax, menjadi kewenangan Pertamina karena mengacu kepada harga pasar.
Menurutnya jika Pertamina terus menahan harga Pertamax tentu akan berdampak langsung kepada perusahaan.
Load more