Mubahalah bukan seperti sumpah pada umumnya, misalnya sumpah untuk menguatkan pernyataan atau sumpah sebagai alat bukti di pengadilan.
"Itu sumpah berat dan dahsyat karena harus melibatkan anak, istri atau orang dekat lainnya, lalu diikuti dengan doa kepada Allah SWT untuk saling melaknat bagi diri sendiri atau mereka yang berbohong," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Sabtu (10/8).
Soal Saka Tatal yang menjalani sumpah pocong, Ahmad menegaskan bahwa dalam Islam hanya ada sumpah menggunakan kalimat demi Allah.
"Yang ada dalam Islam sumpah biasa saja menggunakan kalimat demi Allah atau billahi maupun tallahi," ujar Ahmad yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak itu.
"Siapa pun itu tentu akan mengalami kematian," tambah Ahmad.
Diketahui, Saka Tatal telah menjalani ritual sumpah pocong di Padepokan Amparan Jati Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (9/8).
Load more