Ia menegaskan, demokrasi harus berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
"Itu fundamen politik, bukan dengan melakukan suatu pengaturan-pengaturan kekuasaan, apalagi dengan menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan untuk menyiapkan 2029. Itu elitis, dan itu meninggalkan seluruh logika demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," ujar Hasto.
Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah mengetahui kabar pengunduran diri Airlangga Hartarto.
Hasto mengaku terkejut dengan kabar tersebut. Ia menilai Airlangga adalah sosok yang pandai berkomunikasi dan telah menjadi rekan kerja sama politik yang baik.
"Di dalam pilkada, kami banyak bekerja sama dengan Partai Golkar, selain dengan partai yang lain seperti Gerindra, PKB, PPP, Perindo, Hanura, dan juga Partai Amanat Nasional," ujarnya. (ant/iwh)
Load more