“Cuma caranya kalau di Madura itu biasanya habis diazanin, mengucapkan sumpah, tapi dua-duanya harus datang. Yang tergugat mengatakan kalau saya bohong saya akan begini, yang penggugat juga bilang begitu. Makanya saya agak aneh kemarin (dengan sumpah pocong Saka Tatal tanpa Iptu Rudiana),” ungkapnya.
“Terus habis mengucapkan sumpah minum air putih yang sudah dicelupin ke tongkat jimat itulah. Terus kiainya keluar masjid, menyembelih ayam putih, terus penggugat dan tergugat melangkahi bangkai ayam itu,” sambungnya.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, budayawan itu mengaku belum pernah melihat orang mati karena sumpah pocong.
“Tapi kalau hidupnya jadi susah saya beberapa kali lihat,” ujar dia. (nsi)
Load more