Jakarta, tvOnenews.com - Eks terpidana kasus Vina dan Eky, Saka Tatal mengungkap alasan dirinya berani menjalani ritual sumpah pocong.
"Daripada Saka ngomong panjang lebar terus banyak orang yang tetap kekeh enggak percaya sama pendapatnya, semua orang punya pendapat masing-masing dan pikiran masing-masing daripada Saka capek-capek ngomong panjang lebar, sudah Saka to the poin aja langsung sumpah pocong," kata Saka dikutip, Rabu (14/8).
Saka mengaku sudah capek meyakinkan orang-orang atau publik bahwa dirinya tidak bersalah dalam kasus tersebut. Padahal, kata Saka, yang merasakan dan mengalami kejadian pada 2016 adalah dirinya.
Saka mengaku siap dengan segala risiko yang bisa terjadi kepada dirinya dampak dari menjalani ritual sumpah pocong.
"Saka siap selagi Saka enggak salah maju terus enggak akan pernah mundur sama sekali," tegas Saka.
Sementara itu, pengacara Saka Tatal, Titin Prialianti mengungkap kata-kata yang diucapkan Saka saat menjalani sumpah pocong.
Titin menjelaskan, saat sumpah pocong, Saka bersumpah bahwa dirinya bukan pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Vina.
Saka juga bersumppah bahwa tujuh terpidana lainnya juga bukan pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Vina.
Selain itu, Saka juga bersumpah bahwa kasus Vina dan Eky yang jadi polemik saat ini merupakan rekayasan dari ayah Eky, Iptu Rudiana.
"Jadi disebutkannya sumpahnya seperti itu 'apabila saya berbohong saya siap menerima azab' intinya seperti itu," ujar Titin.
Titin menambahkan bahwa kata-kata yang diucapkan Saka dalam sumpahnya itu dituntun langsung Pimpinan Padepokan Amparan Jati, Cirebon.
"Pemimpin padepokan juga tidak langsung ini (menerima sumpah pocong Saka) apa sih yang terjadi dia juga kan harus meyakini apa yang terjadi sama Saka, semua diceritakan, kemudian beliau juga punya keyakinan Saka tidak bersalah sampai sanggup melakukan itu. Akhirnya, karena tetap dituntun dan kalimat-kalimat yang dilantunkan juga didahului oleh azan, kemudian juga ada kalimat Demi Allah," ujar Titin.
Titin kemudian menceritakan situasi saat proses ritual sumpah pocong Saka Tatal berlangsung pada Jumat (9/8) lalu.
Saat itu, kata Titin, ribuan warga memenuhi padepokan tersebut untuk menyaksikan ritual sumpah pocong Saka Tatal.
Titin mengungkap bahwa ketika Saka dibaringkan dan dibaluti kain kafan dirinya serta pengacara Saka lainnya, yakni Farhat Abbas posisinya paling dekat dengan Saka.
"Saya dan tim yang paling dekat waktu itu ada Pak Farhat Abbas itu betul-betul merasakan seperti ada semilir air, jadi kayak kalau kita mah blower gitu yang airnya kayak embun, padahal orang ramai banget loh, kalau kami lihat orang mengerubungi Saka saat sumpah pocong," ujar Titin.
"Iya saat itu kan suasananya panas betul, tapi ketika Saka dibaringkan Demi Allah saya juga merasakan itu seperti ada hembusan embun dan Pak Farhat waktu itu sempat berteriak 'ini kok dingin, dingin' padaahal itu suasana panas betul, saya juga kaget, karena ada suasana dingin sekitar tiga kali hembusan embun, padahal itu suasananya panas betul, karena dikerumuti banyak orang," tambah Titin.
Titin mengaku tidak bisa menafsirkan fenomenan yang dirasakannya itu. "Saya tidak bisa menafsirkan apa, tapi itu Demi Allah saya rasakan betul ketika Saka berbaring dan akan memulai ritual sumpah pocong," ujar Titin.
Sebelumnya, Farhat juga mengaku seperti merasakan petunjuk alam saat Saka Tatal menjalani sumpah pocong.
"Keluarga kalian (Saka Tatal dan keluarga) orang baik, semua pasti ada kebaikan, masyarakat mendukung, alam mendukung, tiba-tiba yang saya rasakan itu lagi panas tiba-tiba dingin kayak ada angin-dingin gitu mudah-mudahan ini adalah petunjuk alam bahwa kamu orang benar, kamu orang baik," kata Farhat kepada Saka dikutip dari dari YouTube iNews TV berjudul Saka Tatal: Saya Kesal dengan Tuduhan Banyak Orang yang tayang Jumat (9/8).
Diketahui, Saka Tatal telah menjalani ritual sumpah pocong di Padepokan Amparan Jati Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (9/8).
Hal itu dilakukan Saka sebagai pembuktian bahwa dirinya tidak bersalah dalam kasus kematian Vina dan Eky.
Farhat Abbas juga mengungkap bahwa Iptu Rudiana tidak hadir untuk melaksanakan sumpah pocong.
“Rudiana tidak hadir tapi Saka Tatal tetap melaksanakan sumpahnya. Bahwa Saka Tatal Tatal bukan pelakunya, bukan pembunuhnya. Semoga tujuh terpidana bisa dibebaskan,” kata Farhat.
Iptu Rudiana memang sebelumnya mengaku berani melakukan sumpah pocong.
Hal itu dikatakan Rudiana saat konferensi pers dengan kuasa hukum keluarga Vina, Hotman Paris beberapa waktu lalu.
"Saya sumpah pocong, sumpah apapun mau. Artinya, yang meninggal adalah anak saya, yang saya rawat dari kecil," kata Rudiana. (dpi)
Load more