Jakarta, tvOnenews.com - Isu perombakan atau reshuffle kabinet di sisa dua bulan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), akhir-akhir ini kian menguat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan bahwa Presiden Jokowi pasti telah mempertimbangkan baik-baik jika memang benar akan melakukan reshuffle kabinet.
Hal itu disampaikan Surya Paloh seusai upacara Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore.
Jika memang Jokowi melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju (KIM) dalam waktu dekat seperti yang dirumorkan, maka Surya Paloh meminta semua pihak untuk berperasangka baik terhadap keputusan itu.
"Tentu beliau sudah mempertimbangkan baik-baik. Kita tetap berpikir seperti saya katakan tadi mengedepankan positive thinking. Kita yang jelas tantangan kehidupan kebangsaan kita bukan semakin mengecil, semakin besar," kata Paloh, dikutip Kamis (15/8/2024).
Pada kesempatan sebelumnya, Surya Paloh sempat mengaku belum mengetahui kabar soal perombakan kabinet dan mengatakan perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
"Tetapi saya belum tahu itu, bagaimanapun kita tahu semuanya Presiden punya hak prerogatif untuk itu. Apa pun yang beliau akan lakukan itu memang hak yang melekat, prerogatif yang dimiliki," ujarnya.
Terkait dengan Partai NasDem yang diketuai Surya Paloh, ada satu nama kader yang isunya akan menjadi sasaran reshuffle, yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Di lain pihak, Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas juga menegaskan bahwa Presiden juga memiliki hak penuh untuk menentukan waktunya.
Zulhas merespons kabar bahwa perombakan kabinet akan dilakukan pada pekan depan setelah upacara HUT ke79 Kemerdekaan RI.
"Terserah kepada Presiden mau reshuffle tanggal 19, tanggal 20, hak beliau ya. Hak prerogatif presiden," kata Zulhas, sapaan karibnya di Kantor DPP PAN, Jakarta, dikutip Kamis (15/8/2024).
"Reshuffle itu haknya presiden, kan beliau punya hak prerogatif," ujarnya.
Presiden Jokowi sendiri sebelumnya juga menekankan bahwa perombakan kabinet hanya akan dilakukan jika diperlukan.
Hal itu sempat diungkapkan saat kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.
"Ya kalau diperlukan. Saya 'kan sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif itu," kata Jokowi. (ant/rpi)
Load more