tvOnenews.com - Kesaksian orang terdekat Eky menjelang detik-detik meninggalnya Eky di malam kejadian di Jembatan Talun, dan ekspreasi dari Iptu Rudiana melihat kondisi mengenaskan dari putranya.
Fransiskun Marbun, sahabat dari Eky angkat bicara soal kondisi terakhir mayat putra Iptu Rudiana itu, dan peristiwa janggal mengenai kondisi dari helm yang digunakan oleh Eky yang hancur.
Fransiskus membantah soal pengakuan pengacara Iptu Rudiana, Pitra Romadoni yang mengatakan bahwa helm Eky warna putih dan merah tidak rusak setelah kecelakaan bersama Vina di Jembatan Talun.
Pitra Romadoni secara tegas meyakini bahwa helm yang dipakai Eky itu tidak rusak dengan memperlihatkan foto helm tersebut.
Fransiskus Marbun merupakan pemilik helm full face yang dipakai oleh Eky malam kejadian tersebut.
"Saya ngeliat (helm) dan foto juga," terangnya dilansir youtube Uya Kuya TV.
"Benar gak kata pengacara di tv itu bilang helmnya nggak rusak?" tanya Uya Kuya.
"kalau dibilang nggak rusak, nggak mungkin sih karena depannya itu hancur loh," tutur Fransiskus.
Sementara foto yang diperlihatkan oleh pihak pengacara Iptu Rudiana itu helm tampak belakang.
Fransiskus memperlihatkan kondisi helm yang digunakan Eky yang hancur bagian depan (lebih tepat bagian mulut).
"Bagian mulut hancur, itu kan helm full face, tapi kaca masih ada, bagian mulut itu pecah, patah dia," terangnya.
Dia mengaku memfoto sendiri helm tersebut, dan sudah menjadi barang bukti di polisi tahun 2016 itu.
Tak hanya itu, dia juga membeberkan kondisi dari Eky saat di kamar mayat.
"Kan dari luar dulu kan, helmnya saya foto, dan segala macam, saya lihat kondisinya kan," paparnya.
"Baru ke ruang mayat ngelihat Eky, mukanya memang udah hancur sih, rontok juga giginya. Mukanya udah agak nge-biru, kayak bengkak, hilang giginya, tapi beberada masih ada," penturan Fransiskus Marbun.
Dia juga melihat kondisi helm full face yang dipakai Eky, ada lecet sedikit di bagian belakang.
"Bagian depannya memang yang hancur, dan darah di dalam itu, bau banget, sampai sepatu juga ada darah," terangnya.
Fransiskus memperlihatkan kondisi helm dipakai Eky hancur bagian mulut.
Fransiskus juga melihat high heels yang dipakai Vina itu patah.
"Seingat saya, salah satu (high heels) ada yang patah," ujarnya.
"Orang tua Almarhum kayaknya belum datang deh, tapi gak tahu ya soalnya kamar mayat yang dimandikan, sama kamar buat perawatnya itu kan terpisah, entah di situ ya (Iptu Rudiana)," bebernya.
Berdasarkan kronologi awal yang diungkap oleh polisi, Kasus pembunuhan yang terjadi pada Sabtu 27 Agustus 2016 dini hari, Vina dan kekasihnya Muhammad Risky Rudiana atau Eki, tewas akibat dikeroyok anggota geng motor di Jalan Perjuangan.
Namun kini hal itu menjadi pertanyaan kembali di publik, lantaran pengakuan saksi kunci Dede bahwa ia memberi kesaksian palsu kepada polisi pada tahun 2016 silam.
Dede Riswanto yang dibantu oleh Dedi Mulyadi akhirnya muncul ke publik dan membongkar fakta yang selama ini dipendamnya selama 8 tahun lamanya.
Ia mengaku memberi kesaksian palsu bersama Aep, atas instruksi dari Iptu Rudiana.
Hasilnya, berdasarkan kesaksian itulah, polisi menjerat delapan orang yang kini menjadi terpidana.
Di mana tujuh orang terpidana itu divonis hukuman penjara seumur hidup dan satunya sudah bebas yakni Saka Tatal.
Tujuh terpidana itu adalah Supriyanto, Jaya, Eka Sandi, Rivaldi Aditya Wardana, Sudirman, Hadi Saputra, dan Eko Ramadhani. (ind)
Load more