Tetapi, Anies tak menjawab tegas perihal dugaan penjegalan itu. Ia hanya meminta publik untuk menunggu dinamika politik ke depan. Bahkan dia mengaku menjalin komunikasi dengan seluruh parpol jelang Pilkada 2024. Termasuk PDIP.
"Saya ajak semua untuk menghormati dan memantau, sehingga nanti jika ada sikap resmi itulah rujukan kita," bebernya.
PKS mengungkap duet Anies Baswedan-Shohibul Iman (AMAN) pada Pilgub DKI Jakarta 2024 sudah kedaluwarsa. Hal itu mengingat masa surat keputusan (SK) untuk mengusung AMAN hanya berlaku dari 25 Juni hingga 4 Agustus 2024.
Kholid menjelaskan, hingga saat ini pun PKS belum menerima surat rekomendasi dari partai lain untuk mendukung Anies di Pilgub Jakarta. Hal itu membuat PKS tidak bisa maju sendiri, karena kurang kursi.
"Karena sampai 4 Agustus kemarin, kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya," ujarnya.
Oleh karena itu, PKS kini memulai komunikasi dengan partai lain untuk pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta. Adapun salah satu kelompok yang mau diajak bicara, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Salah satu opsinya adalah kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju sampai tahapan mengkaji, membahas opsi alternatif ketika pasangan AMAN ini tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi," ujar Kholid.
Kholid mengungkapkan, komunikasi dengan partai lain ini juga telah masuk ke dalam pembahasan musyawarah majelis syuro ke-11 PKS. Meski begitu, dia belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait calon yang akan didukung oleh partai berlambang padi dan bulan sabit itu.
"DPP PKS membahas, mengkaji, opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan," pungkasnya.
Load more