Sumedang, tvOnenews.com - Sebagian publik merasa sedih dan kecewa saat dengar curhatan kekecewaan keluarga Sofia Sahla, warga Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menjadi satu dari 18 pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) perempuan yang lepas jilbab pada pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo, pada 13 Agustus lalu.
“Biasanya Sofia berhijab, cukup kaget juga,” curhat kekecewaan ayah Sofia Sahla, Tatang Suyatna kepada awak media, Kamis (15/8/2024).
Untuk diketahui, Sofia Sahla yang bersekolah di SMA Situraja Sumedang, merupakan paskibraka perwakilan Jawa Barat.
Di mana ia dikenal agamis dan beraktivitas sehari-hari menggunakan jilbab. Terlebih, apabila keluar rumah.
Ironisnya, insiden ia lepas jilbab, Tatang selaku ayahnya tak mengetahui, bahwa putrinya akan melepas hijab saat pengukuhan paskibraka.
“Enggak ada ngobrol apa-apa (soal lepas hijab),” beber Tatang.
Menurut Tatang, selama Sofia mengikuti pelatihan paskibraka, tak ada lagi komunikasi. Bahkan hingga saat ini.
“Sejak tanggal 12 (Agustus) saat (karantina) di Cibubur, sudah enggak komunikasi. Kan tidak boleh aktif handphone-nya," ungkapnya.
Meski sempat kaget dan merasa kecewa, Tatang berharap tugas paskibraka Sofia Sahla berjalan lancar.
Oleh karena itu, dia berharap pada saat pelaksanaan pengibaran bendera pusaka, Sofia bisa kembali mengenakan hijab.
“Keluarga berharap Sofia bisa melaksanakan tugas pengibaran dengan lancar, diberikan kesehatan. Syukur alhamdulillah kalau memang sudah diperbolehkan memakai jilbab. Itu harapan kita Bersama,” pungkasnya. (aag)
Load more