Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara soal temuan praktik pencatutan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang diduga dilakukan bakal calon gubernur DKI Jakarta jalur independen.
"Ya pihak yang terkait tentu saja harus meluruskan dan kemudian menjelaskan. Kalau memang itu benar ya sampaikan itu salah, tidak boleh dilakukan," kata Puan usai menghadiri Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-79 RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta Pusat, Jumat (16/8).
Menurut Puan, temuan tersebut harus diusut demi memastikan Pilkada 2024 berjalan jujur dan adil.
Jika temuan tersebut terbukti, maka pihak penyelenggara pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) harus mengusut tuntas masalah tersebut.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan, KPU berwenang untuk memeriksa dugaan pencatutan NIK oleh calon perseorangan di Pilkada Jakarta
"Nanti kan KPU bisa periksa," kata Budi di kompleks parlemen, Senayan.
Budi Arie turut merespons KPU yang meloloskan calon perseorangan pada Pilkada Jakarta.
"Pokoknya selama ada di perundang-undangan pemilu yang berlaku, ya, silakan saja," ujarnya.
Sebelumnya, KPU DKI Jakarta pada Kamis (15/8) menyatakan bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, memenuhi syarat untuk maju di Pilkada Jakarta.
"Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memenuhi syarat sebagai bakal calon pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada pilkada 27 November mendatang," kata Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata di Kantor KPU DKI Jakarta, Kamis (15/8).
Setelah itu, terdapat sejumlah cuitan netizen di media sosial X yang mengakun namanya dan NIK dicatut seolah mendukung Dharma Pongrekun-Kun Wardana di Pilkada Jakarta, seperti oleh akun@ayamdreampop.
"Gua nggak tahu ini siapa dan gua nggak pernah merasa daftarin dukungan gua ke orang ini, tiba-tiba NIK gua dicatut sebagai pendukung dua orang ini buat maju jadi cagub DKI?" tulis akun tersebut.
Tak hanya itu, netizen lainnya juga menunjukkan bukti bahwa data dirinya dicatut untuk mendukung calon independen itu.
"Eh anj** gue juga kena, gue lagi di NTT. Yang bener aja lah," tulis akun @ezrahrn.
Nasib sama juga dialami dua anak eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Melalui unggahannya di media sosial X, Anies mengatakan, sejumlah orang terdekatnya juga dicatut KTP-nya sebagai pendukung Dharma Pongrekun.
"Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen," tulis Anies Baswedan dalam platform X, Jumat (16/8). (ant/dpi)
Load more