Dari jumlah tersebut, 54.000 korban di antaranya dilarikan ke rumah sakit dan enam bayi telah tewas akibat gagal ginjal.
“Kita sudah punya rekam jejaknya (pangan China) bermasalah. Kalau membutuhkan susu dari China atau untuk kebutuhan lainnya, ya Indonesia harus selektif terhadap label halal dan kualitasnya itu kan,” tegasnya.
Terlebih, pangan China saat ini menjadi perhatian karena kualitasnya ditemukan bermasalah.
Salah satunya ditemukan pangan cemilan China ilegal bermerek 'Hot Spicy Latiru dan Latiao Strips' yang mengakibatkan 6 siswa SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja mengalami pusing, mual dan muntah pada Mei 2024 lalu.
Kejadian tersebut lantaran pengawasan barang impor Indonesia tidak tegas.
“Berarti kita kecolongan (pangan impor China) itu,” tutur Gumarang.(lkf)
Load more