Gotong-royong merupakan nilai luhur bangsa Indonesia, agar pekerjaan berat menjadi ringan dan membantu warga yang kesulitan.
“Ada perasaan senasib sepenanggungan dalam semangat gotong-royong. Bahkan, Bung Karno juga menegaskan inti Pancasila adalah semangat gotong-royong di mana persatuan, kekompakan, kerukunan, saling toleransi dan menghargai terdapat dalam setiap sila,” ungkapnya.
Dalam kegiatan kerja bakti nasional, DPP LDII bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Kejaksaan Agung dengan menggelar bakti sosial di Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, “Kejaksaan Agung bersama kami memberikan bantuan sosial kepada anak yatim piatu dan santri tuna rungu,” tutur KH Chriwanto. Ia menambahkan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif untuk merayakan HUT RI dan Hari Adhyaksa.
Selain itu, pondok-pondok pesantren, sekolah dan masjid-masjid di bawah naungan LDII mengadakan upacara bendera. “Warga LDII di seluruh Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan ini dengan mengikuti perlombaan dan syukuran yang diadakan di lingkungan masing-masing. Pondok pesantren dan sekolah-sekolah LDII serempak mengadakan upacara, hal ini sebagai upaya memupuk dan meningkatkan nasionalisme pada warga,” ujar Chriswanto.
Senada dengan KH Chriswanto, Sekretaris Umum DPP LDII Dody T. Wijaya, mengatakan kerja bakti nasional yang dilaksanakan di 38 provinsi, menggandeng pemerintah setempat dan TNI-Polri, “Program kerja LDII bisa cepat terlaksana dengan kolaborasi, sebagai ormas kami harus menggandeng otoritas. Dengan sinergi tersebut, pemerintah dan rakyat bisa mempercepat proses pembangunan,” kata Dody.
Menurut Dody tantangan hingga 100 tahun ke depan adalah menangani isu-isu global seperti penggunaan energi ramah lingkungan dan terbarukan, menangangi stunting, dan memperbaiki kualitas pendidikan nasional dengan merata, agar siap menyambut Indonesia Emas 2045, “Berhasil melewati tantangan tersebut, juga merupakan amanat Pembukaan UUD 1945 untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” imbuhnya.
LDII meyakini eksistensi Indonesia akan terus terjaga, dan Indonesia Emas 2045 bukanlah cita-cita yang tak bisa digapai. Namun untuk meraihnya perlu kerja keras, disiplin, dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. (ebs)
Load more