Saat itu sebanyak 18 Paskibraka Putri yang menggunakan hijab terpaksa harus melepaskan hijabnya pada saat pengukuhan tersebut.
Hasilnya, hal tersebut menuat protes dari Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI). Dimana PPI sendiri mendesak agar BPIP harus bertanggung jawab atas kegaduhan yang sudah terjadi.
Bahkan PPI juga merasa prihatin dengan apa yang terjadi pada saat pengukuhan tersebut. Sebab, menurutnya hal itu baru terjadi pada tahun ini.
Maka dari itu, PPI tidak menerima dan mempertanyakan apakah adanya sebuah larangan bagi para Paskibraka Putri untuk tidak boleh menggunakan hijab dalam pengukuhan tersebut.
"Prihatin dan menolak tegas kebijakan atau mungkin ada tekanan terhadap adik-adik kami yang biasa menggunakan hijab untuk melepaskan hijab yang menjadi keyakinan mereka," katanya, Rabu (14/8/2024).
Gousta juga meminta secara tegas kepada BPKP selaku penanggung jawab Paskibraka untuk mengevaluasi kebijakan ataupun keputusan-keputusan yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
"Saya harapkan ini yang terakhir kali dan tidak ada lagi seperti ini untuk yang akan datang," pungkasnya. (aha/muu)
Load more