Jakarta, tvOnenews.com - Teman Eky, Frans Marbun merasa kesal karena kesaksiannya terus dibantah oleh pengacara Iptu Rudiana, Pitra Romadoni Nasution, khususnya soal kejadian kecelakaan yang diduga menimpa Vina dan Eky.
Frans adalah pemilik helm yang digunakan Eky pada malam kematiannya bersama Vina di tahun 2016.
Menurut Frans, helm yang dipakai kekasih Vina itu dalam kondisi rusak parah di bagian depan.
Ia mengingat bentuk kerusakan helm tersebut karena melihat langsung pada tahun 2016 setelah Vina dan Eky dinyatakan meninggal karena kecelakaan.
Namun, pengacara Iptu Rudiana, Pitra Romadoni Nasution mengatakan helm yang digunakan Eky tidak rusak parah dan tidak cukup untuk menegaskan adanya kecelakaan.
Pitra masih bersikeras bahwa yang terjadi pada Vina dan Eky adalah pembunuhan berencana, dan motor serta helm dalam kondisi tidak rusak parah.
Terkait hal tersebut, Frans merasa kesal karena ia mengaku benar-benar melihat kondisi helm yang digunakan Eky pada malam kejadian.
"Kesal banget Bang, dia bilang helm itu tidak rusak, gue yang punya helm, gue yang lihat langsung keadaan helm itu rusak parah bagian depan," tegas Frans, dalam tayangan YouTube Setia Bonar 17, dikutip Selasa (20/8/2024).
Ia bahkan berani jika harus ditemukan dan berdebat melawan pengacara Iptu Rudiana itu.
"Gue siap-siap aja ditemuin sama beliau, di mana aja," kata Frans, dalam tayangan YouTube Setia Bonar 17, dikutip Selasa (20/8/2024).
Tak tanggung-tanggung, Frans mengatakan jika Pitra berani mempertaruhkan keterangannya, maka teman Eky itu meminta pertandingan kelahi antara keduanya.
Ia pun bersedia menanti sampai sidang kasus para terpidana kasus Vina benar-benar selesai.
"Untuk Bang Pitra, mungkin kayaknya setelah ketok palu apa gimana ya, gue nantang Bang Pitra untuk fight. Kalau emang Abang bersdia untuk fight sama saya, kita buat fight saya sangat mengharapkan itu Bang," tegas Frans.
Menurut Frans, Pitra terlalu berpedoman pada putusan sidang tahun 2016 yang sudah inkrah.
Padahal, menurutnya ada banyak keanehan yang terjadi selama pengusutan kasus Vina tahun 2016 itu.
Ia mengatakan, beberapa bukti dan saksi tidak didalami polisi pada tahun 2016 padahal memegang peranan penting.
Selama ini, sebagai pemilik helm dan sepatu yang digunakan Eky, Frans bahkan tidak pernah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
"Bukti-bukti dan saksi-saksi yang seharusnya diundang itu nggak dipanggil sama polisi gitu. Kayak gue pribadi, gue pemilik helm. Gue nggak pernah dapat pesan atau panggilan dari polisi," kata dia menegaskan.
Berbeda dengan cara penyidikan yang dilakukan saat ini oleh Bareskrim Polri. Menurutnya, para penyidik yang memeriksanya benar-benar humanis.
"Kalau penyidik dari Bareskrim itu benar-benar humanis. Dia netral juga welcome, baik," kata dia lagi.
Lebih lanjut, ia berharap agar kasus Vina dan Eky ini segera menemui titik terang dan selesai.
Sebab, menurutnya sudah terlalu lama kasus ini berjalan sehingga menimbulkan begitu banyak drama yang tidak perlu.
Ia juga merasa kasus ini sudah terlalu banyak menimbulkan perdebatan yang membuatnya semakin rumit. (iwh)
Load more