Bandung, tvOnenews.com - Kuasa hukum enam terpidana kasus pembunuhan Vina Eky Cirebon dari Peradi mendapatkan teror oleh sejumlah Orang Tak Dikenal (OTK) usai melakukan pertemuan dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di salah satu Hotel di Cirebon, pada Selasa (13/8/2024).
Kejadian tersebut diceritakan Geri Indrabayu Rukmana selaku salah satu kuasa hukum 6 terpidana di Kasus pembunuhan Vina Eky yanh berasal dari DPC Peradi Kota Bandung.
Geri mengaku mendapatkan teror mengerikan dan dibuntuti sejumlah orang tak dikenal hingga mengalami aksi kejar-kejaran.
"Awalnya kan Pak Rully dan Pak Jutek datang ke Cirebon waktu hari Selasa tanggal 13, saya makan bareng di Empal Gentong jam 2 siang. Kita beres jam 3 langsung sampai hotel di Jalan Wahidin terus saya pulang jam 4 terus saya menuju ke Rudiana karena kan keluarga ada disana. Saya lewatin lampu merah kerucut itu masih aman, tapi pas minimarket Krayan dekat rumah sakit Pertamina ada motor Honda Beat mepet mepet terus dua orang," kata Geri saat kepada tvOnenews. Senin (19/8/2024).
Geri mengaku saat tiba-tiba mereka menyuruhnya berhenti di sebuah jalan saat menuju tempat pertemuan Iptu Rudiana.
"Dia ngedektin disuruh minggir dan tiba-tiba motor lain nongol sebelah kiri dan jenis lain ngalangin di depan mobil juga," ungkapnya.
"Saya putusin puter balik pas makam sunan gunung jati saya ngebut arah vila intan dua. Saya lari masuk ke perumahan saya turun mau nyamar lagi tetapi pas turun mereka pada nyerang mau nyerudug mobil saya," terang Geri.
Bahkan, OTK yang berjumlah 7 orang tersebut hendak merusak mobil yang ditumpangi Geri.
"Mereka mau mecahin kaca mobil saya langsung keluar gang ternyata ada juga mereka, totalnya ada 7 orang 4 kendaraan," ungkapnya.
Beruntung, saat hendak putar balik ada sebuah truk yang menghadangnya sehingga aksi kejar-kejaran sekitar 10 kilometer tersebut bisa terhentikan.
"Di saat itu papasan sama truk, saya bablas mereka tertahan. Beruntung ada mobil polisi, saya dempetin, perkiraan 10 kilometer itu ngejarnya sampai arah masuk tol Pelabuhan," beber dia.
Di sisi lain, Geri juga menceritakan ke esokan harinya tim Peradi yang terdiri dari ibu-ibu dibuntuti orang yang sama, bahkan lebih banyak yang dia alami sebelumnya.
"Besoknya yang lain kena rombongan ibu-ibu satu mobil, itu kejadian abis pulang dari pengadilan daftarkan PK hari Rabu abis makan empal gentong pukul 3 sore mereka mau menuju TKP kejadian Vina," jelasnya.
"Pas ngisi bensin dijalan Singaragih yang ada SPBU pas mau keluar dihadang sama bapak-bapak membawa kertas map 8 motor jumlahnya 18 orang," sambung Geri.
Geri juga menyebut dari belasan orang yang menghadang rombongan lain tersebut, diantaranya ada beberapa orang sama saat kejadian yang dia alami kemarin.
"18 orang itu wajahnya sama dengan yang saya alami kemarin," tuturnya.
Kendati demikian belum terkonfirmasi siapa komplotan tersebut dan tujuannya apa melakukan penghadangan saat berkunjung di wilayah Cirebon.(iah/lkf)
Load more