Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menceritakan sulitnya menjadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Hal itu dia ungkapkan usai terpilih sebagai ketua umum Golkar periode 2024-2029 secara aklamasi.
Dia mengatakan awal mula menjadi kader Golkar ketika dirinya berada di Papua.
“Saya mau cerita sejarah saya masuk ke partai Golkar. Saya waktu berproses di Golkar itu di Papua. Untuk masuk menjadi pengurus DPP Golkar, sulitnya minta ampun," kata Bahlil di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).
Eks Menteri Investasi itu melanjutkan pernah memiliki keinginan untu menjadi pengurus DPP Partai Golkar pada 2010.
Untuk menuju ke sana, dia memilih lewat organisasi sayap Golkar yaitu Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI).
Sayangnya, keinginannya itu belum bisa terwujud karena masih belum memiliki banyak jaringan.
"2010 niat saya masuk di AMPI itu mau masuk di Slipi. Karena apalah kita sebagai orang daerah kalau enggak punya jaringan," beber Bahlil.
Seusai kalah di AMPI, Bahlil kemudian memilih bergabung ke organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Berkat organisasi ini, dirinya berhasil masuk ke pemerintahan.
"Ternyata kalah saya di AMPI. Untuk membuat haluan saya agar tidak terus terhalang, saya fight di HIPMI. Setelah saya fight di HIPMI, saya berproses masuk ke pemerintah," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa posisinya di pemerintahan menjadi momen yang tepat bagi dirinya untuk maju menjadi pengurus DPP Golkar.
"Ini momen yang paling tepat untuk berkompetisi di Partai Golkar. Saya pikir, lewat sebuah pemikiran besar, Golkar dilahirkan sebagai instrumen politik pemerintah," pungkas Bahlil. (saa/muu)
Load more