“Jadi kalau orang Cirebon bilangnya kan ngegitik gitu loh. Kanan kiri, kanan kiri. Zig-zag. Menurut saya, dia kayak gitu di depan teman-temannya doang. Kalau sendirian buat apa coba dia bikin kayak gitu,” sambungnya.
Frans mengatakan meskipun Eky sering membawa motornya secara zig-zag di depan teman-temannya, namun Eky selalu selamat.
“Semabuk-mabuknya dia, dia pulang sampai rumah. Aman-aman aja. Enggak pernah jatuh segala macam,” terangnya.
Frans pun tak percaya jika Eky meninggal dunia di tanggal 27 Agustus 2016 lalu.
Meski dia teman Eky, Frans mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan Iptu Rudiana ayah Eky atau orang-orang yang terlibat dalam kejadian ini.
Namun, dia mengaku sudah dimintai keterangan oleh polisi terkait keterangannya yang mengatakan jika helm yang digunakan Eky di malam kejadian adalah helm miliknya.
“Berurusan dengan polisi itu baru sekarang-sekarang. Kayak diwawancara gitu. Sosial media dipegang mereka. Facebook, Instagram, Google,” katanya.
Load more