Melalui kuasa hukumnya, Susyanto, pihak keluarga membantah soal beredarnya kabar kematian almarhumah dokter ARL akibat bunuh diri. Susyanto menjelaskan, almarhumah sebenarnya memiliki riwayat penyakit saraf kejepit yang jika kelelahan itu terasa akan sakit.
Mungkin saat almarhumah merasa sakit dan kelelahan, dalam keadaan darurat dia lalu menyuntikkan obat anestesi yang ternyata kelebihan dosis.
"Intinya dari pihak keluarga menampik pemberitaan yang berkembang, bahwa almarhumah itu meninggal dunia akibat bunuh diri. Almarhumah punya riwayat sakit," kata Susyanto.
Sementara terkait ramainya pemberitaan ada perundungan atau tidak, pihaknya tidak bisa memberikan keterangan secara jelas, karena dikhawatirkan akan terjadi blunder.
"Pihak keluarga akan memberikan keterangan secara terang benderang kepada pihak kepolisian," ungkap Susyanto.
Saat ditanya apakah almarhumah pernah bercerita ke orang tuanya saat menjalani PPDS, menurut Susyanto, pihaknya akan memberikan keterangan secara terang benderang apabila penegak hukum meminta keterangan resmi keluarga.
Susyanto menambahkan, bahwa jika hasil investigasi Kemenkes ditemukan dugaan perundungan, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada Kemenkes RI.
Load more