Jakarta, tvOnenews.com - Massa aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI buyar hingga memasuki jalan Tol Dalam Kota Cawang - Grogol.
Berdasar pantauan tvonenews.com di lokasi sekira pukul 17.00 WIB, Jalan Tol Dalam Kota yang menuju ke Slipi diputar balik ke arah Semanggi.
Kendaraan tidak lagi bisa melintas, mobil diminta putar balik. Namun, lajur tol yang ke arah Semanggi yang bisa dilntasi.
Di dalam jalan tol tampak anggota Brimob berjaga dengan mobil rantisnya. Karena itu, kendaraan tidak bisa melintas ke arah sana.
Mereka berpencar lantaran dipukul mundur oleh polisi saat bentrokan di depan pagar pintu gedung DPR RI.
Massa melempar berbagai benda ke polisi yang berjaga. Alhasil polisi kembali menembakan gas air mata. Massa juga nampak sempat merusak halte bus yang ada didepan Gedung DPR/MPR RI.
Hingga kini, massa masih berada di depan Gedung DPR/MPR RI. Tapi, mereka sudah mulai terurai.
Ribuan massa akan melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPR/MPR RI pada hari ini, Rabu (2208/2024).
Aksi ini diramaikan oleh para sejumlah tokoh mulai dari guru besar, akademisi, beberapa aliansi masyarakat dan aktivis 1998 serta mahasiswa untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi tentang Pilkada.
Terkait hal ini, polisi mengerahkan 2.013 personel gabungan untuk mengamankan aksi ini.
"Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 2.013 personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kamis (22/8/2024).
Adapun, personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait.
Susatyo mengatakan, personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api.
"Personel tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya. Selesai apel seluruh pasukan diadakan pengecekan dan penggeledahan oleh para Danton dan Danki untuk memastikan anggota yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api," kata Susatyo.
Susatyo menambahkan, personel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung ataupun menutup jalan tol yang berada di depan Gedung DPR.
Terkait penutupan arus lalu lintas di sekitar gedung DPR, kata Susatyo nantinya bersifat situasional. Rekayasa arus lalu lintas juga akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika di lapangan.
"Bila nanti di depan DPR massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan kami lakukan penyekatan di Pulau Dua," ucap Susatyo.
Lebih lanjut, Susatyo menegaskan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengutamakan negosiasi dan pelayanan secara humanis (berperikemanusiaan).
Terakhir, Susatyo mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan peserta aksi untuk melakukan aksi dengan santun, tidak anarkis, menjaga keamanan dan ketertiban.
"Sehingga kegiatan aksi dapat berjalan aman dan tertib sesuai harapan semua," tandasnya. (rpi/raa)
Load more