Hal itu adalah menyamakan ideologi antara dua pihak tersebut.
"Problem-nya adalah apakah jarak ideologis antara PDIP dan Anies Baswedan itu dapat dihilangkan dalam seketika hanya karena pilihan mentok," tutur Adi.
Saat ini yang terjadi adalah baik Anies dan PDIP sama-sama menghadapi kondisi yang 'mentok'.
Adi menjelaskan, PDIP membutuhkan calon yang cukup kuat untuk melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Di saat yang sama, Anies butuh partai untuk mengusungnya maju menjadi gubernur.
"Hari ini yang belum memutuskan untuk mendukung Ridwan Kamil-Suswono hanya di PDIP. Pilihan mentok ini yang saya kira akan menghilangkan sekat-sekat ideologi antara Anies dan PDIP," kata Adi menegaskan. (iwh)
Load more