Bantul, DIY - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan bahwa serangan covid 19 varian Omicron sudah masuk di Indonesia bahkan sudah terjadi transmisi lokal. Diperkirakan puncak serangan Covid-19 varian Omicron akhir Februari atau awal Maret nanti. Oleh karena itu untuk langkah antisipasi daerah diminta terus menjaga komunikasi ke masyarakat dan memprioritaskan rumah sakit untuk lansia berkormorbid.
Menteri Kesehatan budi Gunadi Sadikin menambahkan prediksi serangan pada akhir Februari atau awal Maret ini didasarkan pada pola puncak serangan Omicron di negara lain yang berjarak 40 hari dari pertama kali ditemukan.
" Sebagai gambaran per hari ini warga yang positif terpapar Omicron mencapai 200-300 orang per hari yang tersebar di Jakarta, Banten, Bandung, Surabaya dan sedikit di Bali. Kondisinya, 60-65 persen tanpa gejala, dengan gejala ringan mungkin 30 persen. Pada saat puncak nanti, diperkirakan setiap harinya 2.000 orang terpapar. Ini memang 10 kali lipat dibandingkan puncak delta. Jika di Bantul dulu 300-400 puncaknya Delta, maka siap-siap mengantisipasi 3.000-4.000 pasien positif,” ujar Menkes.
Menkes menjelaskan karakteristik varian Omicron ini berbeda dengan Delta. Varian Omicron memiliki tingkat penyebaran dan penyembuhan yang sangat cepat. Bahkan sampai hari ini tingkat pasien yang masuk ke Rumah sakit dan meninggal sangat-sangat kecil.
"Kita minta daerah untuk menyampaikan kondisi yang jujur kepada masyarakat. Jangan ada yang ditutupi. Mesti dikomukasikan, naiknya cepat, turunnya juga cepat,” tegasnya.
Jika terjadi kondisi puncak penularan varian Omicron Menkes minta daerah memprioritaskan Rumah Skit untuk pasien positif dengan kategori lansia yang memiliki komorbid, bergejala berat, dan belum divaksin atas dasar kesehatan.
" Bagi yang terpapar dengan gejala ringan, tanpa komorbid disarankan isolasi mandiri di rumah atau shelter terpusat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan sebagai antisipasi puncak Omicron pihaknya telah meminta desa untuk menyiapkan kembali shelter isolasi di desa yang saat ini tidak digunakan. Hingga saat ini belum ditemukan suspect Omicron di Bantul.
“ Berdasarkan pantauan kami, hingga saat ini belum ditemukan suspect Omicron di Bantul. Namun demikian kita tetap akan melakukan pengawasan ketat terhadap pekerja migran yang datang,” pungkasnya. (Santosa Suparman/Buz)
Load more