LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Nizam, bocah 6 tahun yang meninggal dibunuh ibu tiri di Pontianak
Sumber :
  • Istimewa

Sederet Fakta Mengerikan Kematian Nizam Bocah 6 Tahun yang Dibunuh Ibu Tiri di Pontianak, Terungkap Sang Ibu Pernah Bilang Hal Kejam Ini

Seorang bocah umur 6 tahun di Pontianak, Nizam harus meninggal dunia setelah dibunuh oleh sang ibu tiri. Inilah deretan fakta mengerikan kematian siswa SD itu.

Senin, 26 Agustus 2024 - 08:45 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Inilah sederert fakta soal kematian Nizam Ahmad Alfahri, bocah umur 6 tahun yang dibunuh ibu tiri dengan cara yang sadis.

Seorang bocah usia 6 tahun di Pontianak, Nizam Ahmad Alfahri harus kehilangan nyawa akibat ulah sadis ibu tiri bernama Iftahurrahmah.

Terungkap sederet fakta tentang kematian Nizam yang ditemukan dibungkus plastik di samping rumahnya setelah disiksa dan dibunuh oleh ibu tiri.

Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Pol Raden Petit Wijaya membagikan kronologi serta dugaan motif ibu tiri melakukan penyiksaan hingga meninggal terhadap Nizam.

Baca Juga :

Berikut adalah fakta-fakta soal kematian Nizam, bocah asal Pontianak yang dibunuh oleh sang ibu tiri.

Dikunci di luar dalam keadaan hujan

Bermula dari tanggal 19 Agustus 2024, sepulang sekolah Nizam tidak dibukakan pintu oleh ibu tirinya.

Bocah kecil itu dibiarkan berada di luar oleh sang ibu tiri hingga keesokan harinya.

Sementara itu, malam harinya Kota Pontianak turun hujan deras dan udara terasa sangat dingin.

Nizam harus kedinginan tanpa makan sejak pulang sekolah hingga esok hari di luar rumah.

"Pulang dari sekolah tidak dibukakan pintu oleh ibu tirinya dan dibiarkan hingga keesokan harinya, baru diperbolehkan masuk," kata Petit, diwawancarai tvOne, dikutip Senin (26/8/2024).

Setelah masuk, Nizam kembali dianiaya

Tak cukup dengan mendiamkan dan tak memberi makan Nizam, sang ibu pun kembali melakukan penganiayaan terhadap bocah SD itu.

Diketahui, sang ibu merasa jengkel melihat anak tirinya berjalan dengan lemas.

Nizam pun didorong sampai mengalami sesak napas dan keadaannya lemas karena belum makan sejak kemarin.

Berdasarkan keterangan Petit, Iftahurrahmah juga membanting anak tirinya itu karena merasa kesal.

Diketahui, Iftahurrahmah memiliki anak kandung yang masih bayi berusia 1 tahun.

Selain jengkel dengan Nizam, ia juga kesal karena anak kandungnya akan dibawa ke Palembang.

Menurut Petit, perempuan tersebut melampiaskan rasa kesalnya kepada anak tirinya.

"Setelah tahu bahwa anaknya kandungnya akan dibawa ke Palembang, jadi dia punya anak bayi umur 1 tahun, dia melampiaskan kemarahan itu, didorong sampai jatuh, dipukul dan dibanting," kata  

Tak lama setelah mengalami sesak napas, bocah SD itu pun meninggal dunia di tangan sang ibu tiri.

Ibu tiri sempat panik

Melihat anak tirinya sesak napas, Iftahurrahmah mengaku pada polisi sempat mencoba memberi pertolongan.

Namun, saat diperiksa Nizam sudah tidak bernapas dan tidak ada detak jantung.

Petit mengatakan, Iftahurrahmah kemudian panik dan berkeliling rumah berusaha menutupi kondisi anak tirinya itu.

"Ibu tirinya ini panik dan melihat ada plastik, (Nizam) dia bungkus plastik dan dibungkus karung, ditaruh di sisi sebelah rumah," kata Petit menjelaskan.

Dilaporkan hilang 

Pada tanggal 21 Agustus 2024, sang ayah akhirnya pulang ke rumah karena bekerja di luar kota.

Ia pun bertanya di mana Nizam kepada istrinya karena mestinya anak laki-lakinya itu ada di rumah.

Saat itu, Iftahurrahmah belum mengaku. Akhirnya sang ayah melaporkan ke polisi terkait kehilangan anak.

Namun, pada malam harinya, ayah Nizam ditelpon oleh ibu mertuanya atau ibu kandung Iftahurrahmah.

Ibu mertuanya itu meminta maaf atas kesalahan anaknya dan mengatakan bahwa jasad bocah 6 tahun itu ada di sekitar rumah.

Sang ayah pun akhirnya mencari jasad Nizam dan terungkap bahwa telah terjadi penganiayaan terhadap anaknya itu.

"Akhirnya dibawa ke Polda Kalimantan Barat sekitar hari Kamis jam 8 malam, setelah dicek, diiterogasi oleh petugas akhirnya ibu tirinya mengaku bahwa dia yang melakukan penganiayaan sehingga megakibatkan meninggal dunia," ujar Petit.

Ibu tiri pernah bilang...

Diketahui, ayah kandung Nizam dan ibu tirinya, Iftahurrahmah sudah menikah selama tiga tahun.

Mereka dikaruniai anak yang saat ini berusia satu tahun dari pernikahan tersebut.

Namun, Iftahurrahmah memang pernah mengatakan bahwa ia tidak mau mengurus anak yang bukan darah dagingnya.

"Sebelum menikah pun dia sudah menyampaikan kepada suaminya, intinya 'saya tidak mau mengurus anak yg bukan darah daging saya'," ujar Petit.

Petit menjelaskan, semenjak saat itu sering Iftahurrahmah sering memarahi Nizam dan kemungkinan besar terjadi penganiayaan lainnya.

Polisi Pontianak pun sedang berupaya mendalami kasus ini jika ternyata pernah terjadi penganiayaan yang lain. (iwh)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Warga Jakarta Wajib Catat, Pemprov DKI Bakal Lakukan Pemadaman Listrik Serentak Hari Ini

Warga Jakarta Wajib Catat, Pemprov DKI Bakal Lakukan Pemadaman Listrik Serentak Hari Ini

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan pemadaman listrik serentak pada Sabtu (9/11/2024) di beberapa wilayah. Berikut daftar lengkap lokasinya.
Pengusaha Minta Pembahasan Kenaikan Upah Dijalankan secara Bipartit, Bukan Hanya Naikkan Upah Minimum

Pengusaha Minta Pembahasan Kenaikan Upah Dijalankan secara Bipartit, Bukan Hanya Naikkan Upah Minimum

Apindo menyebut bahwa upah minimum pekerja seharusnya hanya menjadi batas dasar, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.
Padahal Sudah di Jakarta Saat Konser Diputuskan Batal pada H-1 Karena Keamanan, Dua Lipa: I am Heartbroken

Padahal Sudah di Jakarta Saat Konser Diputuskan Batal pada H-1 Karena Keamanan, Dua Lipa: I am Heartbroken

"I am heartbroken (Hatiku hancur), bahwa aku (Dua Lipa) tidak bisa tampil di Jakarta,"
Buya Yahya Soroti soal Kasih Sayang Ayah ke Anak Perempuan, Apakah Boleh dalam Islam Suka Peluk dan Cium?

Buya Yahya Soroti soal Kasih Sayang Ayah ke Anak Perempuan, Apakah Boleh dalam Islam Suka Peluk dan Cium?

Sebagai orang tua perilaku peluk dan cium anak perempuan menjadi hal wajar tapi masih pro-kontra. Bagaimana anak sudah remaja?, Bagaimana ini kata Buya Yahya ..
Rocky Gerung Beberkan Dalang di Balik Terbongkarnya Judi Online di Kemen Komdigi: Ada Elit Pecah Kongsi

Rocky Gerung Beberkan Dalang di Balik Terbongkarnya Judi Online di Kemen Komdigi: Ada Elit Pecah Kongsi

Rocky Gerung menyoroti soal dalang yang ada di balik terbongkarnya judi online di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Menurutnya ada peran elit.
Ditjen Bina Keuangan Daerah Dorong Pemda Berikan Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Berbasis Kinerja

Ditjen Bina Keuangan Daerah Dorong Pemda Berikan Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Berbasis Kinerja

Kemendagri melalui Ditjen Bina Keuangan Daerah mendorong pemerintah daerah untuk memberikan insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah berbasis kinerja. 
Trending
Baca Sumpah WNI di 'Last Minute' Pendaftaran Pemain Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Bisa Main? Begini Kata PSSI

Baca Sumpah WNI di 'Last Minute' Pendaftaran Pemain Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Bisa Main? Begini Kata PSSI

Fans Timnas Indonesia berharap Timnas Indonesia vs Jepang menjadi debut awal Kevin Diks. Pasalnya, pembacaan sumpah WNI sama pada hari batas pendaftaran pemain
Beda dari Pemain Naturalisasi Lain, Ini Alasan Jujur Jordi Amat Pilih Bela Timnas Indonesia Ketimbang Spanyol: Saya Keturunan Raja...

Beda dari Pemain Naturalisasi Lain, Ini Alasan Jujur Jordi Amat Pilih Bela Timnas Indonesia Ketimbang Spanyol: Saya Keturunan Raja...

Pengakuan jujur Jordi Amat di depan media Belanda soal alasannya yang memilih untuk memperkuat tanah asal neneknya yakni Timnas Indonesia ketimbang Spanyol.
Reaksi Orang Jepang usai Kevin Diks Sah WNI dan Berpeluang Bela Timnas Indonesia Lawan Samurai Biru, Sebut Pemain FC Copenhagen Itu Tidak akan…

Reaksi Orang Jepang usai Kevin Diks Sah WNI dan Berpeluang Bela Timnas Indonesia Lawan Samurai Biru, Sebut Pemain FC Copenhagen Itu Tidak akan…

Orang Jepang ikut bereaksi usai Kevin Diks resmi menjadi WNI dan berpeluang tampil untuk Timnas Indonesia di pertandingan melawan Jepang, Jumat (15/11/2024).
Media Thailand Terkaget-kaget Negaranya Tumbang dari Timnas Indonesia untuk Pertama Kalinya di ASEAN Futsal Championship sejak 16 Tahun Silam

Media Thailand Terkaget-kaget Negaranya Tumbang dari Timnas Indonesia untuk Pertama Kalinya di ASEAN Futsal Championship sejak 16 Tahun Silam

Media Thailand dibuat terkaget-kaget negaranya tumbang dari Timnas Futsal Indonesia untuk pertama kalinya di ASEAN Futsal Championship sejak 16 tahun silam.
Setelah Kevin Diks, Inilah Nama-nama Pemain Keturunan yang Bisa Dinaturalisasi PSSI untuk Perkuat Timnas Indonesia

Setelah Kevin Diks, Inilah Nama-nama Pemain Keturunan yang Bisa Dinaturalisasi PSSI untuk Perkuat Timnas Indonesia

Pengamat sepak bola Indonesia, Binder Singh atau Bung Binder membocorkan tiga nama yang masuk radar naturalisasi PSSI selanjutnya. Ini daftar nama pemainnya.
Terpopuler: Sarwendah Sampaikan Pesan Cinta untuk Betrand Peto, hingga Kabar Terbaru Kiki Amalia Mantan Istri  Markus Horison Eks Kiper Timnas Indonesia

Terpopuler: Sarwendah Sampaikan Pesan Cinta untuk Betrand Peto, hingga Kabar Terbaru Kiki Amalia Mantan Istri Markus Horison Eks Kiper Timnas Indonesia

Pesan cinta Sarwendah untuk Betrand Peto hingga kabar terbaru dari Kiki Amalia mantan istri dari Markus Horison eks kiper Timnas Indonesia. Berikut artikelnya!
12 Pemain Timnas Indonesia Ini Bisa Absen Lawan Jepang karena Terganjal Aturan AFC dan FIFA, Termasuk Kevin Diks?

12 Pemain Timnas Indonesia Ini Bisa Absen Lawan Jepang karena Terganjal Aturan AFC dan FIFA, Termasuk Kevin Diks?

Sebanyak 12 pemain Timnas Indonesia bisa absen melawan Jepang meski tetap dipanggil karena terganjal aturan AFC dan FIFA di Kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk Kevin Diks?
Selengkapnya
Viral