Tasikmalaya, Jawa Barat - Tingginya angka kematian Covid-19 di Tasikmalaya, Jawa Barat, membuat petugas pemulasaraan jenazah RSUD dokter Soekardjo kelelahan.
Banyaknya Jenazah yang dikuburkan pada Minggu (11/7) yang mencapai 18 jenazah, membuat petugas kelelahan. Bahkan, salah satu petugas mengalami sesak nafas karena kekurangan oksigen akibat pengapnya udara saat memakai baju hazmat atau alat pelindung diri (apd) setelah mengurus belasan jenazah sejak minggu dini hari tadi.
Keterbatasan petugas pemulasaraan di RSUD dokter Soekardjo Tasikmalaya, juga menjadi salah satu pemicu petugas kelelahan.
Tak hanya membuat lelah petugas pemulasaraan, tingginya angka kematian juga membuat antrean panjang jenazah yang akan dikuburkan, salah satu penyebanya karena stok peti mati yang terbatas.
“Selain akibat keterbatasan petugas, stok peti mati yang terus habis akibat bayaknya pasien Covid-19 yang meninggal pun menjadi salah satu penyebab antrenya pemulasaraan jenazah. Pasalnya RSUD dokter Sekardjo tidak dipasok peti dari luar, melainkan membuat sendiri oleh tim pemulasaraan agar bisa disesuaikan dengan ukuran tubuh jenazah.” Jelas Ajat Sudrajat selaku koordinator pemulasaraan jenazah covid-19 RSUD dr. Soekardjo.
Terhitung dari awal bulan Juli, kematian akibat Covid-19 di RSUD dokter Soekardjo melonjak tajam. Data yang dihimpun dari satgas Covid-19 Tasikmalaya hingga Minggu (11/7) sebanyak 303 pasien Covid-19 yang telah dikuburkan. (mii)
Load more