Bisa saja Bahlil sengaja dijebak untuk duduk di sana lalu difoto dan disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Contohnya begini, saya bertamu di rumah orang atau suatu acara, terus nunduk sambil nelpon. Terus tiba-tiba di situ ada minuman keras. Itu kan belum tentu Pak Bahlil yang menikmati," kata Lisman menjelaskan.
Menurutnya whisky Jepang tersebut adalah milik orang lain dan tidak diminum oleh ketua umumnya.
"Mungkin dia sedang menerima telepon lalu difoto ataupun dijebak, ataupun dalam momentum yang kita nggak tahu," ujar dia lagi.
Oleh karenanya, pihaknya pun mantap melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim Polri.
Dirinya berharap agar pelaku penyebar foto tersebut ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal. (iwh)
Load more