“Tidak sedikitpun terpikirkan untuk memanfaatkan nama besar ayah saya agar diberikan pengampunan oleh aparat yang sedang menyiksa saya,” sambung anak Jenderal Bintang 3 itu.
Menurut Iqbal, semestinya polisi tidak melakukan kekerasan fisik terhadap masyarakat yang ingin menyuarakan pendapatnya. Sebab, kata dia, hak untuk bebas dari penyiksaan adalah hak seluruh anak bangsa.
Bahkan dia menilai, memanfaatkan nama besar orang tua merupakan bentuk ketidakadilan, di tengah situasi sulit yang kini sedang dirasakan masyarakat.
“Di saat yang lain memanfaatkan nama besar orang tua agar mendapat kedudukan dan jabatan, di sisi lain ada banyak orang tua dan pemuda yang berjuang membayar biaya pendidikan yang mencekik, mencari kerja untuk menjadi tulang punggung keluarga dan bertahan hidup,” ujarnya.
Meski terlahir sebagai anak jenderal TNI, Iqbal menegaskan ia bakal terus berada di barisan rakyat, bersama-sama menentang kebijakan yang tidak pro rakyat.
“Takdir memilih saya terlahir sebagai anak dari jenderal TNI di era orde baru, saya tidak bisa melawan takdir itu. Namun, itu tidak menutup hati nurani dan akal sehat saya untuk melawan kesewenang-wenangan penguasa terhadap rakyatnya,” pungkasnya. (aag)
Load more