Kemudian karena BMKG ada mengeluarkan semacam peringatan dan tentunya banyak orang tua siswa yang merasa resah.
"Kita boleh merasa resah dan merasa kuatir, tetapi kita harus waspada. Selanjutnya kita komunikasi dengan Koordinator Pos SAR Sibolga dan ditanggapi, selanjutnya kita buat simulasi agar siswa tahu menghadapi bila terjadi gempa," pungkasnya.
Mengutip imbauan yang disampaikan BMKG bahwa Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dan beberapa daerah lainnya di wilayah Tapanuli, berpotensi terdampak bencana gempa bumi berkekuatan besar atau Megatrusht hingga 8,7M, jika memang perkiraan BMKG tersebut terjadi.
Namun oleh BMKG, tidak dapat memastikan kapan gempa terjadi.(sti/muu)
Load more