Hasil penyelidikan sementara, lanjut Usep, para pemuda itu sengaja meracik minuman itu dengan cairan alkohol 70 persen yang dibeli secara daring, kemudian dicampur minuman berenergi.
"Hasil pemeriksaan sementara para saksi bahwa alkohol 70 persen tersebut dibeli melalui toko online," ujarnya.
Ia menyampaikan, informasi yang dihimpun kepolisian bahwa mereka mengkonsumsi miras oplosan itu, Jumat (30/8), kemudian efeknya terasa lama sampai akhirnya tiga orang meninggal dunia, Minggu.
Mereka yang berkumpul meracik minuman racikan itu sebanyak sembilan orang, tiga orang di antaranya yang tewas, yakni inisial DA (16), AA (22) dan PN (17) warga Kecamatan Peundeuy.
Sedangkan pemuda lainnya yang mengkonsumsi minuman tersebut dan harus menjalani perawatan medis di Puskesmas Peundeuy, yakni inisial RYI (17), dan AA (19) harus dirujuk menjalani perawatan medis di RSUD Garut.
Sementara, empat orang lainnya, yakni inisial MF (19), RM (18), W (19) dan IU (16) juga sama warga Kecamatan Peundeuy sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan penanganan medis di puskesmas. (ant/dpi)
Load more