Jakarta, tvOnenews.com - Seorang ibu yang berprofesi sebagai PNS guru di Sumenep tega menjual dan membiarkan anak gadisnya yang berusia 12 tahun diperkosa oleh selingkuhannya yang berprofesi sebagai kepala sekolah.
Wakapolres Sumenep Kompol Trie Sis Bintoro mengatakan, anak gadis berusia 12 tahun yang diperkosa tersebut merupakan siswi kelas 2 SMP di salah satu sekolah di wilayah itu.
Trie menuturkan dari hasil penyelidikan yang dilakukan, gadis usia 12 tahun itu sudah diperkosa oleh selingkuhan ibunya sekaligus kepala sekolah itu sebanyak lima kali di Sumenep dan Surabaya.
"Dari hasil penyelidikan oleh penyidik kami, bahwa pelaku menyetubuhi korban sudah sebanyak lima kali, tiga di wilayah Sumenep, dua di wilayah Surabaya," kata Trie, diwawancarai tvOne, Senin (2/9/2024).
Saat ini, Polres Sumenep telah menangkap kepala sekolah yang diduga melakukan pencabulan atau pemerkosaan terhadap siswi SMP tersebut.
Trie menuturkan, kepala sekolah tersebut bertugas di sebuah SD di Sumenep dan selama ini telah melakukan pencabulan dan persetubuhan terhadap anak gadis di bawah umur itu.
"Oknum kepala sekolah tersebut melakukan terhadap anak di bawah umur, yaitu anak dari selingkuhan yang juga PNS guru di salah satu sekolahan di wilayah Sumenep, dan ibunya juga kami tangkap dan amankan," kata Trie menambahkan.
Adapun motif ibu kandung tega menjual anak gadisnya kepada selingkuhannya yakni untuk menutupi tindakan tak bermoral mereka.
"Motif dari oknum kepala sekolah tersebut yaitu dengan beralibi bahwa kepala sekolah itu untuk menutupi perselingkuhan dengan ibu korban, biar tidak diketahui oleh masyarakat banyak dan mendapat restu dari istri sah kepala sekolah tersebut," ujar dia.
Di dalam kasus pemerkosaan ini, dikonfirmasi bahwa sang ibu juga ikut terlibat.
Selain itu, hubungan asmara antara ibu korban dan kepala sekolah tersebut juga sudah dikonfirmasi kebenarannya.
Bahkan, dari hubungan gelap antara ibu korban dan oknum kepala sekolah itu sudah menghasilkan satu orang anak.
Lebih lanjut, saat ini sang gadis yang menjadi korban pemerkosaan masih dalam kondisi trauma.
"Untuk kondisi terkini dari korban adalah masih trauma dan kami melakukan pendampingan untuk ke psikiater untuk merehab kondisi psikisnya biar lebih stabil," tambah Trie. (iwh)
Load more