Jakarta, tvOnenews.com - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri menyebut bahwa kasus Vina dan Eky Cirebon masih jauh dari kata "tuntas".
Reza menjelaskan bahwa dirinya beberapa waktu lalu sempat mengirim pesan konstruktif melalui WhatsApp ke nomor hotline Polda Jawa Barat.
Tak hanya itu, Reza juga mengaku sudah mengirim email ke Divisi Humas Polri.
Reza mengirim pesan berisi saran dan pertanyaan kepada polisi terkait penanganan kasus kematian Vina dan Eky.
"Kapasitas saya bertanyanya adalah sebagai anggota masyarakat dan isinya pun sesungguhnya konstruktif bagi Polri. Pertama, saya bertanya-tanya ini bagaimana kabar Sudirman? ada kabar bahwa Sudirman ini memiliki kondisi mental yang berbeda dengan orang kebanyakan, kalau memang demikian, maka perlakuan hukum terhadap Sudirman harus berbeda, agar tidak terjadi, misalnya pelanggaran terhadap hak-hak penyandang disabilitas," kata Reza dikutip Senin (2/9) dari video di akun Youtube Nusantara TV yang tayang pada Jumat (30/8).
"Saya bertanya sekaligus memberikan pandangan konstruktif bahwa perlakuan hukum semestinya berbeda terhadap orang yang diduga memiliki ee masalah disabilitas tertentu misalnya disabilitas mental," sambung Reza.
Reza pun meyakini bahwa pesa-pesan yang dikirimnya untuk Polda Jabar dan Divisi Humas Polri sudah terkirim.
Namun, sayangnya, Reza tidak mendapat balasan apa pun dari pesan yang dikirimnya.
"Setelah saya berkirim WhatsApp dan email ke Polda Jabar maupun ke Divisi Humas Polri, apa respons yang saya terima? nol, tidak ada, WhatsApp saya itu sudah centang dua, artinya sudah sampai di tujuan, artinya nomor hotline itu masih aktif, tapi ternyata tidak ada respons apapun," ujar Reza.
Reza pun sangat menyayangkan pesan berisi pertanyaan dan pandangan konstruktifnya kepada Polda Jabar dan Humas Polri itu tidak direspons sama sekali.
Padahal, lanjut Reza, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pernah mengatakan bahwa kasus Vina harus diungkap tuntas dan transparan.
"Padahal sekali lagi Kapolri sendiri yang mengatakan peristiwa Cirebon harus diungkap secara tuntas dan transparan, transparansi yang saya tagih paling tidak adalah tolonglah respons bentuk komunikasi konstruktif yang sudah coba saya bangun kepada mereka," ujar Reza.
Berkaitan dengan hal tersebut, Reza kemudian menafsirkan bahwa terkesan sejak Juni hingga Agustus 2024 kasus Vina tidak lagi jadi prioritas tertinggi Polri.
"Tuntas? tampaknya masih jauh di ufuk, tapi jangankan bicara tuntas, transparansi pun terus terang membuat saya sekarang risau luar biasa, karena tadi itu sejumlah indikasi menunjukkan bahwa seolah-olah kasus ini tidak lagi berada pada prioritas tertinggi," ujar Reza.
"Jadi, kita atau saya pribadi paling tidak sungguh-sungguh tidak tahu apa yang sekarang sedang dikerjakan oleh Polda jabar dan Mabes polri terkait dengan peristiwa di Cirebon (kasus Vina)," sambung Reza. (dpi)
Load more