Sebelumnya, kasus itu bermula dari beredar viral sebuah surat protes dari seorang dokter bernama Diani Kartini di media sosial terkait dugaan larangan hijab bagi petugas kesehatan di Rumah Sakit Medistra.
Dalam surat tersebut, Dokter Diani Kartini bercerita bahwa ada dua kerabatnya yang tiba-tiba mendapatkan larangan menggunakan hijab ketika mengikuti proses wawancara kerja di RS Medistra.
Dalam proses wawancara tersebut, ada pertanyaan terkait apakah bersedia membuka hijab jika diterima.
Diani pun menyayangkan masih ada pertanyaan yang diskriminatif agama tersebut.
Padahal, lanjut Diani, ada salah satu rumah sakit yang lebih ramai dari RS Medistra, tetapi tidak melarang petugas medis menggunakan hijab.
"Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien," tulis Diani dalam suratnya yang viral itu, dikutip Senin (2/9). (dpi)
Load more