Jakarta, tvOnenews.com - Dua Calon Gubernur Jakarta, yakni Pramono Anung dan Ridwan Kamil tengah jadi sorotan publik, karena sejumlah cuitan lamanya di Twitter mendapat kritikan dari masyarakat.
Publik lalu membandingkan cuitan lama Pramono dan Ridwan Kamil dengan Anies Baswedan.
Cuitan lama Anies pun dianggap aman dan tidak aneh-aneh dibanding dengan cuitan lama Pramono dan Ridwan Kamil yang terkesan berbau porno hingga celaan.
"Aku lihat ih sempat juga ya saya reply-reply ngobrol dan dan di situ tuh banyak percakapan-percakapan dan banyak teman-teman dari Twitter gitu sesuatu yang sekarang tuh kayak enggak pernah kualami lagi gitu," kata Anies dikutip Rabu (4/9).
Anies pun mengungkap bahwa dirinya tidak menggunakan jasa admin dalm mengelola akun pribadi Twitter-nya di masa lalu.
"Justru sekarang saya dibantu (admin) dulu saya pegang sendiri," ujar Anies.
Anies lalu menjelaskan bahwa dirinya dahulu kerap menulis cuitan di Twitter saat tengah dalam perjalanan di mobil.
"Itu dulu dikerjaain sendiri ngerjainya kapan? kalau di mobil. Jadi saya tuh ngetweet kalau lagi di mobil," ujar Anies.
Anies lalu mengenang sejumlah cuitannya yang berkaitan dengan beberapa lagu tren masa dulu. Hal itu terjadi, karena dirinya memiliki kebiasaan menulis cuitan sambil mendengarkan musik.
"Banyak di jalan saya dengerin lagu dengerin musik dan di situ kemudian saya tweet, jadi, when i saw the tweet it link to the music i was listening gitu waktu itu nah untungnya enggak ada yang aneh-aneh," ujar Anies.
Sebelumnya, Pramono Anung menjelaskan, cuitan lamanya merupakan candaan biasa selayaknya netizen.
“Jadi era di tahun 2010, orang-orang yang bermain Twitter itu eranya adalah era bercanda, seperti TikTok sekarang. Kalau dilihat dengan potret hari ini, TikTok tentunya sangat menarik, saya termasuk yang menonton untuk itu, TikTok, Twitter, Instagram, dan sebagainya,” jelas Pramono di Kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).
Dia menegaskan cuitan lamanya itu tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak manapun.
Sementara, Ridwan Kamil sudah meminta maaf bila bahasa yang digunakan dalam cuitan lamanya itu kurang enak didengar.
“Kan saya sudah menyampaikan ya, itu dulu saya adalah warga atau netizen yang juga kritis lah, kritisnya itu kadang-kadang bahasanya kan juga bahasa yang mungkin dalam konteks hari ini kurang baik, makanya saya minta maaf, karena konteksnya dulu saya warga,” ucap RK di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa (27/8). (dpi)
Load more