"Teguh dalam konteks memegang prinsip pemikiran beliau. Jadi itu mungkin juga sangat menginspirasi kami. Jadi ide-ide yang beliau sampaikan di ruang publik itu dia perjuangkan juga. Itu suatu refleksi dari betapa keinginan beliau untuk katakanlah bisa bermanfaat bagi orang banyak itu luar biasa," ujarnya.
Sebagai informasi, ekonom alumnus Universitas Indonesia (UI) dan juga pendiri Indef ini meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) dini hari di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta.
Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (1985) dan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University Amerika Serikat (1988).
Keponakan dari mendiang mantan Wakil Presiden RI Adam Malik ini memulai karir sebagai pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan dan Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Faisal Basri juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP) dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-2024).
Dalam karir akademisnya, Fasial pernah menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI (1995-1998) dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003).
Sementara di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000). (ant/nsi)
Load more