“Yang pertama, awal sekali mengusung nama Anies di Pilgub DKI, adalah PKS. Sayang, gayung tak besambut,” katanya.
Akibatnya, sebuah hal yang wajar jika PKS yang sebelumnya bahkan sudah sempat menyiapkan pasangan calon pendamping untuk Anies malah memilih berbalik arah dan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono.
Tifatul pun menyebut bahwa batalnya dukungan PKS untuk Anies sudah menjadi bahan rundingan dan keputusan seluruh pihak dalam partai.
“Itu keputusan hasil syuro, bukan putusan satu orang. Di PKS mekanismenya bukan instruksi2 ketum. Maaf ini cara ambil kebijakan,” pungkas Tifatul. (aag)
Load more