Jakarta, tvOnenews.com - Bakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil atau RK baru saja bertandang ke rumah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) untuk meminta wejangan dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
RK membantah saat ditanya apakah kedatangannya untuk melobi-lobi politikus elite Partai Golkar tersebut bergabung ke dalam tim pemenangan.
"Oh enggak, beliau mah sudah level guru bangsa. Tempat bertanya saja, saya enggak membawa ke hal-hal terlalu teknis," ungkap dia, di Jakarta Selatan, dikutip Jumat (6/9/2024).
Dia mengaku kedatangannya diterima dengan baik oleh JK, dan mengklaim JK seperti sosok ayah baginya.
"Saya Alhamdulillah diterima oleh Pak JK, ini sosok ayahanda saya juga. Sering banget saya datang ke sini dari saat mau wali kota, mau Gubernur Jabar, saat menjabat," lanjutnya.
RK mengagumi JK lantaran sebagai politikus memiliki segudang pengalaman dan bijak sana.
"Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangan dari beliau," RK dia.
Pesan JK ke RK
"Terkait Jakarta, pesan beliau, satu, kunci membereskan Jakarta adalah mengatasi kekumuhan," kata RK, di Jakarta Selatan, dikutip Jumat (6/9/2024).
Sontak, politikus Partai Golkar ini mengklaim pesan yang dititip oleh JK sesuai dengan program prioritas miliknya.
"Jadi itu yang akan menjadi prioritas saya juga, dan memang observasinya mengatakan salah satu ciri keberhasilan di Jakarta selain mengatasi kemacetan atau banjir adalah mengatasi kekumuhan," jelas dia.
Eks Gubernur Jawa Barat ini ingin mengatasi masalah daerah kumuh dengan pendekatan arsitektural, sebagaimana keahlian utama yang dimilikinya.
"Bagaimana membangun tanpa menggusur, memindahkan, itu yang nanti jadi renungan saya untuk menjadi program-program lah," ujar RK.
"Dan beliau (JK) juga sepakat, solusi dari Jakarta, obatnya itu adalah perumahan. Kalau perumahan bisa vertikal seperti di Singapura, di Hong Kong, di mana-mana itu kan menyelesaikan banyak sekali permasalahan," sambung dia.
Oleh sebab itu, membangun rumah vertikal di kawasan strategis dengan harga terjangkau akan mengatasi momok kemacetan di Jakarta yang bertahun-tahun tidak bisa diatasi.
"Karena ketidakhadiran perumahan terjangkau di tengah kota yang tinggi, maka isu-isu jarak jauh, kemacetan, polusi, stres, ekonomi boros, akhirnya menyertai kehidupan di kota ini. Jadi nasehatnya itu, perkumuhan, perumahan vertikal yang untuk golongan rakyat, saya kira itu saja," tandas dia. (agr/ree)
Load more