KDM yakin, pendekatan ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Itu dari kemampuan itu karakter terbentuk. Sekarang coba lihat, orang China ketika belajar Kungfu kan tidak langsung, bertahap, suruh berdiri dulu berhari-hari, dikasih beban, lama ada proses. Nah, di Sunda itu di sistem pendidikan kita itu aneh. Anehnya dimana, misal belajar silat, begitu datang langsung diajari jurus kan. Harusnya bertahap," tambah KDM, yang selalu nyentrik dengan ciri khas iket putih di kepalanya.
Menurut KDM, proses pembelajaran yang bertahap ini adalah kunci penting dalam membentuk generasi yang sabar, ulet, dan kreatif.
Dia yakin, dengan sistem ini, Jawa Barat akan menghasilkan pengusaha-pengusaha besar dan cendekiawan yang kompeten.
KDM juga menekankan pentingnya membangun pendidikan yang seimbang antara digital dan non-digital.
Ia memberikan contoh, di tingkat SD nantinya siswa lebih fokus pada pembelajaran karakter dan keterampilan manual, sementara SMP mulai mengenalkan teknologi, SMK semakin intensif dengan teknologi, dan di perguruan tinggi barulah pendidikan berbasis digital sepenuhnya.
"Kalau SD sudah langsung digital, bagaimana mereka belajar tentang kesabaran?" ujarnya.
Load more