Jakarta, tvOnenews.com - Persoalan dokter-perawat dilarang pakai hijab di Rumah Sakit (RS) Medistra sudah selesai atau sudah clear.
Hal ini dikatakan oleh Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin.
Dia menyebut manajemen RS Medistra dan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah memenuhi undangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta di Ruang Rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024) lalu.
Kedatangannya itu dalam rangka mengklarifikasi serta menyelesaikan persoalan pelarangan hijab calon pegawai RS Medistra.
"Pertemuan itu untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya. Karena banyak aspirasi yang masuk ke Fraksi PKS yang menanyakan bagaimana duduk permasalahannya," ujar Thamrin, Sabtu (8/9/2024).
Thamrin mengatakan Direktur Utama (Dirut) RS Medistra Agung Budisatria membolehkan dan memberikan keistimewaan kepada muslimah berhijab tentu dengan seragam yang ditentukan manajemen RS Medistra.
"Masalah ini sudah clear. Insyaallah ini juga berita gembira untuk umat Islam yang mau bekerja sebagai tenaga medis di RS Medistra," katanya.
Dengan selesainya persoalan itu, Thamrin berharap agar tidak ada lagi tindakan diskriminatif kepada warga negara yang menjunjung tinggi kebhinekaan dan Pancasila sebagai dasar negara.
"Kami juga mengapresiasi atas sanksi yang diberikan manajemen RS Medistra kepada petugas yang melakukan wawancara secara diskriminatif tersebut," terangnya.
Sementara itu, Agung mengatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI dan MUI Pusat terkait polemik tersebut.
"Kami akan melakukan perbaikan termasuk model seragam dan tidak ada larangan terkait memakai hijab sehingga tidak ada lagi polemik di bawah," kata Agung.
Adapun Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Savitri Handayana mengucapkan terima kasih kepada Fraksi PKS yang telah menginisiasi pertemuan ini dengan RS Medistra sehingga ke depannya segala polemik yang ada dapat ditindaklanjuti oleh manajemen rumah sakit.
"Mudah-mudahan ini menjadi jawaban kepada masyarakat luas terhadap tindak lanjut yang dilakukan RS Medistra," harapnya. (ant/nsi)
Load more