"Saya mencermati panduan rekomendasi buku sastra ini satu demi satu dan merasa muak melihat sebagian isinya," kata Ledia.
"Sungguh tidak habis pikir, bagaimana muatan buku yang menggunakan diksi-diksi vulgar terkait kesadisan, seksual, dan penyimpangan seksual bisa dijadikan bagian dari buku pendidikan yang akan dikonsumsi anak sekolah," kata dia menambahkan.
Karya seni memang sebuah refleksi imajinatif penulis yang bebas, namun bukan berarti mengungkapkan ekspresi hawa nafsu tanpa batas. (aag)
Load more