Di satu sisi, ada pula faksi-faksi yang anti terhadap ideologi komunis yang dibawa PKI. Hal inilah yang memunculkan isu soal kudeta.
Setelah Perang Dunia II, dunia ini terbelah menjadi dua yakni yang sepaham dengan Uni Soviet dan di sisi lain adalah sepaham dengan Amerika Serikat.
Uni Soviet dikuasai oleh ideologi komunis. Sementara Amerika Serikat berkembang dengan paham kapitalis.
Pada masa itu, PKI dan Soekarno disebut-sebut lebih condong kepada Uni Soviet. Sementara Dewan Jenderal lebih mendekat dengan Amerika Serikat.
Perbedaan itulah yang disebut memunculkan ide untuk menyingkirkan Soekarno dan anti PKI.
Setelah muncul informasi soal kudeta, sejumlah perwira militer loyalis Soekarno secara diam-diam memyusun rencana untuk mencegah terjadinya hal tersebut.
Adapun sejumlah nama yang bergerak dengan tujuan melindungi Soekarno yakni Komandan Garnisun Kodam Jaya Kolonel Abdul Latief, Komandan Batalion Pasukan Pengawal Persiden Cakrabirawa Letkol Untung, serta Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkapan di Halim, Mayor Sujono.
Sementara itu, Kepala Biru Chusus (BC) PKI Sjam Kamaruzaman adalah pihak yang menyiapkan daftar jenderal yang akan diculik oleh tim anti kudeta ini.
Rencana awalnya, mereka hanya akan menculik para jenderal yang diduga masuk ke dalam Dewan Jenderal dan akan mengkudeta Presiden Soekarno.
Load more