Sementara itu, Soeharto mengakui bahwa sebelum terjadi peristiwa G30S PKI, dirinya memang bertemu dengan Abdul Latief.
Meski demikian, di berbagai kesempatan ia memberikan kesaksian yang berbeda.
Di dalam wawancara dengan Der Spiegel tahun 1970, Soeharto mengaku ditemui oleh Latief saat berada di RSPAD Gatot Subroto menjelang peristiwa G30S PKI.
Saat itu, Soeharto sedang menjaga anaknya yang paling kecil yakni Hutomo Mandala Putra atau Tommy yang sedang dirawat.
Soeharto menyebutkan, Latief langsung ingin membunuhnya, bukan memberikan informasi apa pun.
Di dalam otobiografinya, ia mengatakan bahwa Latief tidak jadi membunuhnya karena dirinya sedang berada di tempat umum.
Pada akhirnya, pada 11 Maret 1966 (Supersemar), Soeharto dimandatkan Soekarno untuk mengatasi keadaan genting setelah peristiwa G30S PKI.
Setelah mandat tersebut, sosok Soeharto menjadi pahlawan karena berhasil menumpas PKI. Ia bahkan menjadi presiden.
Pada masa itu, terjadi pembantaian besar-besaran terhadap seluruh anggota dan simatisan PKI. Angkanya cukup fantastis, yakni setidaknya 500 ribu orang yang dituduh PKI dihabisi.
Load more