Namun, bukan hanya PKI saja yang dekat dengan Soviet. Presiden Soekarno juga punya hubungan mesra dengan negara pusat komunisme ini.
Bahkan, kedekatan Soekarno dengan Uni Soviet berbuah manis buat mimpi besar Soekarno untuk kebangkitan olahraga Indonesia.
Di depan Soviet, Soekarno memaparkan ide untuk membangun stadion termegah di dunia yang nantinya bakal dipakai untuk Asian Games IV.
Siapa sangka, Soviet setuju untuk membantu pembangunan stadion tersebut dengan memberikan pinjaman sebesar 12,5 juta dolar AS (sekitar Rp178 miliar). Dana tersebut digunakan buat membangun Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) yang kita kenal sekarang.
Pada Februari 1960, Soekarno secara resmi memulai pembangunan kompleks olahraga Senayan dengan menancapkan tiang pancang pertama stadion.
Pembangunan selesai pada 1962, dan Indonesia berhasil menggelar Asian Games IV dengan sukses, bahkan keluar sebagai runner-up di bawah Jepang.
Setelah Asian Games, Indonesia juga menggelar Ganefo (Games of The New Emerging Forces). Ganefo adalah pesta olahraga khusus yang diikuti 48 negara dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Acara ini dimotori oleh Indonesia dan menjadi simbol perlawanan terhadap negara-negara imperialis, bahkan diproyeksikan sebagai tandingan Olimpiade yang didominasi negara-negara barat.
Load more