Jakarta, tvOnenews.com - Penjabat (Pj) Gubenur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku memasang anggaran sebesar Rp1,2 triliun dari APBD untuk menangani kasus stunting atau kekurangan gizi kronis di Jakarta.
Dia menyebutkan anggaran tersebut dipergunakan untuk menambah pasokan makan, obat-obatan, hingga vitamin.
"Ya kan kalau upaya ke situ (stunting) kita udah ada APBD Rp1,2 triliun yang terdiri dari tambahan makanan, obat, vitamin, mulai dari SMP kita udah masuk, terus anak-anak yang sudah masuk stunting kita rawat, kan kita turun terus," jelas dia, di Balai Kota Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Heru Budi pun memamerkan kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta yang telah berkontribusi aktif dalam mencegah dan mengurangi angka stunting di Jakarta.
"Gini, kita kalau saya mencari yang stunting, karena stunting itu kalau kita tidak tangani di umur 2 tahun lewat, dia secara otomatis kan udah drop dari list padahal masih stunting, makanya kita cari terus," paparnya.
"Kemarin kan sudah ada 9.000 selesai, kita temukan 15.000, 10.000 selesai. Kemarin ketemu sekitar 2.000 ya sedang kita rawat," sambung dia.
Eks Wali Kota Jakarta Utara ini memastikan angka stunting sudah turun hanya saja dia tidak mengatakan berapa persen penurunan yang telah dilakukan.
"Kemarin kita udah turun, saya presentasinya lupa. Asal masyarakat bisa aktif ke puskemas, aktif dia. Jadi kalau ketahuan stunting dia aktif ke puskesmas, ke posyandu, gitu kira-kira. Ya, mudah-mudahan juga tidak urbanisasi yang warganya ada stunting," tandas dia.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2022, prevalensi balita stunting di Jakarta masih cukup tinggi, yakni 14,8 persen. (ags/ebs)
Load more