Jakarta, tvOnenews.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai ada ancaman nyata soal tantangan global yang bisa mempengaruhi Indonesia.
Menurut dia, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan tingkat kemajemukan sangat heterogen, menghadapi potensi ancaman dalam negeri yang mewujud dalam bentuk gangguan, seperti separatisme, terorisme, konflik komunal, radikalisme, ancaman keamanan maritim dan kejahatan transnasional (lintasbatas).
"Jika tidak siap dan waspada, kita dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batasan ruang dan waktu. Berbaurnya ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi," kata Bamsoet dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Bamsoet menjelaskan sebagai bagian dari komunitas global, Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh dan situasi global.
Menurutnya, perang Rusia-Ukraina, ketegangan China-Taiwan ataupun potensi konflik di semenanjung Korea, ialah sebagian dari beberapa isu yang dipandang berpengaruh pada stabilitas geopolitik global.
"Selain itu, masih ada potensi ketegangan Turki-Yunani yang dipicu oleh militerisasi kawasan laut Aegea. Kehadiran militer China di kawasan Laut China Selatan juga dapat memantik ketegangan AS-China, serta beberapa negara di kawasan tersebut, antara lain Vietnam, Malaysia, Filipina, Australia, termasuk Indonesia," jelasnya.
Selain itu, Bamsoet menuturkan pergeseran geopolitik global juga diwarnai beberapa fenomena, di antaranya ambisi China untuk menasbihkan diri sebagai pemimpin dunia pada tahun 2049.
Untuk mewujudkan visi 2049 tersebut, salah satu upaya yang dilakukan China menurutnya adalah menaikkan anggaran belanja untuk militer.
Berbagai gambaran mengenai kondisi geopolitik dan geoekonomi global tersebut, menurutnya menyadarkan bahwa saat ini bangsa Indonesia berada dalam dunia yang jauh berbeda dibanding era sebelumnya.
Dinamika lingkungan strategis dan laju peradaban zaman pun menurutnya diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada pusaran kepentingan global.(ant/lgn)
Load more