Ibu sambung korban Winarti mengatakan bahwa putrinya A-A (13) saat ini masih duduk di bangku kelas dua SMP dan terakhir ketemu anaknya sekitar pukul 12:00 WIB, saat sang anak pamit keluar pergi ke rumah temannya.
Namun, dia mendapatkan kabar sekitar pukul 16:30 WIB putrinya yang ditemukan tergeletak dalam keadaan tak bernyawa di kawasan kuburan pemakaman Tionghoa tersebut.
Dari hasil pemeriksaan dokter forensik, penyebab kematian siswi kelas 2 SMP swasta Palembang tersebut adalah asfiksia atau kekurangan oksigen berat. Hal itu ditandai dengan pecahnya buih yang keluar dari hidung dan mulut korban.
Selain itu, dokter forensik juga menemukan kekerasan benda tumpul di bagian leher yang diduga dicekik. Dari hasil itu, dokter forensik merinci korban memiliki luka memar di dagu sebelah kanan. Lidah korban juga terjulur dalam posisi digigit di tangan tidak dijumpai cengkeraman. Laboratorium forensik Polda Sumsel menemukan banyak luka lecet di tubuh AA karena digotong. Tulang lidah patah akibat dibekap hingga alat vital yang robek.
Tak lama bagi polisi mengungkap pembunuhan korban A-A. Dari hasil penyelidikan dan penemuan alat bukti, petugas menangkap empat orang pelaku, yakni IS (16), MZ (13), NS (12), dan AS (12). Keempat pelaku masih merupakan anak-anak yang masih dibawa umur. Mereka semua tercatat sebagai warga Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang.
Load more