Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memastikan sistem bubble atau gelembung akan diterapkan untuk karantina atlet maupun delegasi perwakilan organisasi dunia dari luar negeri yang akan mengikuti kejuaraan yang dijadwalkan digelar di Indonesia.
“Jadi, sistemnya adalah bubble, itu akan dilakukan. Hanya memang teknis dari masing-masing cabang olahraga berbeda, tapi pada prinsipnya, pemberlakuan karantina itu dengan sistem bubble," kata Zainudin dalam siaran pers, Selasa.
Kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah agar Indonesia tidak kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah kejuaraan internasional.
Pasalnya, beberapa event internasional terancam batal terselenggara karena kebijakan masa karantina di Indonesia, yang juga membuat sejumlah negara menolak berpartisipasi dan datang ke Tanah Air.
Sementara itu, sudah ada beberapa agenda olahraga yang telah terjadwal digelar di Indonesia pada tahun ini, di antaranya MotoGP, IESF FIBA Asia Cup, turnamen tenis Piala Davis, Kejuaraan Dunia Menembak, Piala Dunia Panjat Tebing, dan turnamen bulu tangkis Indonesia Masters dan Indonesia Open.
Namun Menpora telah mengikuti rapat terbatas kabinet bersama Wakil Presiden RI guna membahas kelonggaran karantina untuk pelaku olahraga yang datang dari luar negeri.
“Dalam ratas itu disampaikan oleh Kepala BNPB khusus untuk kegiatan-kegiatan olahraga yang kita menjadi tuan rumah berarti ada peserta dari negara-negara lain dan itu akan diberlakukan sama seperti Indonesia Badminton Festival pada akhir tahun 2021 di Bali," tuturnya.
“Nanti secara teknis kami akan berkomunikasi dengan BNPB, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Menko Perekonomian. Mudah-mudahan kita tetap bisa menjadi tuan rumah,” sambung dia.
Ia juga meminta semua pihak agar tidak khawatir karena pemerintah akan terus mengupayakan agar kejuaraan-kejuaraan tersebut bisa tetap terselenggara di Indonesia.
“Saya kira para penyelenggara event-event internasional ini tidak usah merasa khawatir karena pemerintah pasti akan mencarikan jalan keluar dari apa yang dirisaukan," tutup dia. (ant/ade)
Load more