Jakarta, tvOnenews.com - Mehmet Suat Eygi, ayah dari aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi berharap pemerintah Amerika Serikat akan memberikan keadilan dan memulai penyelidikan atas pembunuhan putrinya, seperti yang dilakukan pemerintah Turki saat ini.
Eygi berterima kasih kepada Turki karena tidak menghentikan pengejaran pembunuhan sewenang-wenang ini dengan memulai penyelidikan atas pembunuhan putrinya.
Kepada wartawan di Aydin, Wilayah Aegea, Turki, Eygi mengatakan, "Kami mengharapkan hal yang sama dari pemerintah AS."
“Amerika adalah negara yang agak berbeda,” kata Eygi, mengutip Antara pada Jumat (13/9/2024).
Ia juga menambahkan: “Ketika terjadi ketidakadilan atau pembunuhan terhadap warganya sendiri, Amerika, seperti elang pada lambangnya, akan menukik ke bawah. Namun ketika menyangkut Israel, mungkin ada upaya untuk menghindarinya.”
Eygi, 26, seorang warga negara Turki-AS, dibunuh pada 6 September oleh pasukan Israel selama protes damai terhadap permukiman ilegal Israel di kota Beita dekat Nablus di Tepi Barat yang diduduki.
Atas insiden tersebut, Turki telah memulai penyelidikan atas pembunuhan Eygi oleh tentara Israel, ungkap Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc pada Kamis.
Penyelidikan dimulai berdasarkan kejahatan yang dilakukan terhadap warga negara Turki di negara asing.
Orang-orang yang terlibat akan menghadapi tuntutan pembunuhan berencana yang dikategorikan dalam kejahatan terhadap kemanusiaan.
Turki juga akan meminta surat perintah penangkapan internasional melalui peringatan merah, yang meminta penangkapan atas mereka yang bertanggung jawab.
Eygi menggambarkan rasa sakit mendalam yang ia dan keluarganya alami, mengingat putrinya Aysenur sebagai seorang pembela hak asasi manusia dan lingkungan yang berdedikasi.
“Aysenur peka terhadap hak asasi manusia, alam, dan segalanya,” lanjutmha
Sang ayah menyatakan bahwa jenazah Aysenur akan dibawa ke Istanbul pada Jumat pagi dan kemudian ke provinsi Izmir, dan akan dimakamkan pada Sabtu.
Eygi menambahkan bahwa Aysenur, yang telah mengenyam pendidikan yang baik di AS, memilih untuk mendedikasikan hidupnya pada cita-citanya daripada menjalani kehidupan yang nyaman.
“Ia sangat idealis," tutupnya.(ant/ree)
Load more